MAHASISWA UM MAGELANG LOLOS PKM

Mahasiswa UM Muhammadiyah Magelang kembali berhasil mendapatkan dana Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Dikti tahun 2015. Sebanyak 10 proposal berhasil lolos dalam PKM 5 Bidang 2015 dengan total dana yang diperoleh dari 10 porposal tersebut sebesar 92, 5 juta.
Kepala Biro Kemahasiswaan, Nugroho Agung Wibowo mengatakan, ke-10 proposal tersebut terdiri dari empat proposal PKM Kewirausahaan, tiga proposal PKM Penelitian Sosial Humaniora, satu proposal PKM Penelitian Eksakta, satu proposal PKM Penerapan Teknologi, serta satu proposal PKM Penelitian pada Masyarakat.
Agung menambahkan, hasil tersebut sebenarnya masih belum seperti yang diharapkan. Namun demikian, pihaknya terus mengupayakan agar di masa yang akan datang minat mahasiswa di bidang penelitian akan semakin meningkat. “Bidang peminatan terhadap penelitian dilakukan melalui kegiatan seminar dan worskhop dengan bimbingan dosen secara intens,” ujar Agung.
Disamping PKM, Dikti juga telah merilis daftar penerima Hibah Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat di Perguruan Tinggi tahun 2015 Batch 1. Dua proposal dari UM Magelang berhasil didanai Dikti. Kedua proposal tersebut berasal dari Retno Rusdjijati dengan judul Proposal Iptek Bagi Masyarakat (IbM) Pengrajin Tahu di Kampung Trunan Kota Magelang serta Oesman Raliby dengan proposal tentang Iptek bagi Wilayah (IbW) yang merupakan usulan lanjutan dari tahun sebelumnya. RIFA’I/HUMAS

GUBERNUR AKMIL BAHAS PROXY WAR DI UM MAGELANG

Indonesia merupakan negara yang paling diincar oleh banyak negara terutama negara maju seperti Amerika, Inggris, Rusia bahkan Malaysia. Sumber daya alam yang begitu melimpah khususnya di bidang minyak dan gas (migas) membuat banyak negara berniat mengusai Indonesia. Migas merupakan sumber energi yang menjadi latar belakang konflik di berbagai negara. Contohnya Amerika menyerbu Irak karena ingin menguasai migas, demikian pula dengan invansi negara adi daya tersebut ke Nigeria dan Sudan.

Paparan tersebut disampaikan oleh Gubernur Akademi Militer Mayjen TNI Sumardi ketika menyampaikan materi Kuliah Umum Wawasan Kebangsaan dengan tema “Proxy War” di Auditorium Kampus 1 UM Magelang hari Rabu, 21/1. Di hadapan lebih dari 800 mahasiswa yang memadati Auditorium, Mayjen TNI Sumardi yang mulai menjabat sebagai Gubernur Akmil mulai 5 April tahun 2013 itu memaparkan tentang pertumbuhan penduduk dunia dalam enam tahun yang bertambah satu milyar.

“Saat ini jumlah penduduk dunia sudah lebih dari 7 milyar. Tahun 2017 mendatang akan menjadi 8 milyar,” ungkap Sumardi yang pernah menjabat sebagai Danyon 123 Grup 1 Kopassus. Dengan bertambahnya penduduk dunia, otomatis bidang energi, pangan, dan air menjadi semakin langka. “Perang masa kini merupakan perang penguasaan di bidang energi, sedang di masa yang akan datang selain bidang energi juga merambah ke bidang pangan dan air atau bio energi” tambahnya.

Namum demikian, taktik yang dilancarkan oleh negara pengincar dilakukan dengan cara menyerang negara yang menjadi incarannya secara tidak langsung. Mereka menggunakan pihak lain untuk berperang, yakni melalui demo, black campaign, serta bentuk agitasi lainnya. “Inilah yang disebut proxy war, dimana perang model ini tidak terlihat mana teman mana lawan. Mereka menggunakan non state actor, tetapi dikendalikan oleh state atau negara tertentu. Sumardi memaparkan bentuk proxy war yang terendus yakni demo buruh yang dilakukan pada tahun 2013, dimana 19 perusahaan di Jabodetabek mengalami kebangkrutan akibat aksi buruh yang ditunggangi pihak ketiga.

Demikian pula dengan aksi demo yang ditujukan bagi 20 perusahaan kelapa sawit di Sumatera yang dimiliki oleh pribumi. Salah satu LSM internasional di Australia menuding, ke-20 perusahaan kelapa sawit tersebut sebagai perusahaan yang menyumbang CO2 terbanyak di Sumatera. Sumardi juga menceritakan bahwa beberapa waktu lalu Indonesia ditawari Vietnam untuk mengimport beras dengan harga Rp. 4.000/kg. Padahal harga beras dalam negeri mencapai kisaran Rp. 7000 hingga Rp. 8000/kg. Hal tersebut juga sebagai salah satu upaya untuk menghancurkan ketahanan pangan Indonesia.

Dalam acara yang dibuka oleh Rektor dan diikuti oleh jajaran pimpinan UM Magelang tersebut , Pria berusia 56 tahun itu juga menyinggung tentang penyalahgunaan narkoba yang dapat menyebabkan lost generation. Ia mengajak para mahasiswa untuk menjauhi dan jangan menyentuh narkoba, karena sekali memakai, akan menyebabkan ketagihan dan merusak masa depan.

Menyongsong Indonesia Emas pada tahun 2045 mendatang, Sumardi mengajak para pemuda untuk menjadi tokoh dan contoh bagi masyarakat di lingkungannya. “Jadilah generasi yang kokoh dan memiliki prinsip agar tidak terombang-ambing dan tergiur dengan uang 50 ribu untuk ikut berdemo,” ajak pria kelahiran Boyolali itu.

Di akhir paparannya, Sumardi berharap agar mahasiswa dan TNI dapat bersatu untuk bersama-sama berjuang menghadapi tantangan di masa depan yang semakin berat. Ia mengingatkan agar mahasiswa memiliki daya saing dan jangan terjerumus kepada hal-hal negatif. Buku “Peran Pemuda dalam Menghadapi Proxy War” yang ditulis oleh Jenderal TNI Gatot Nurmantyo ( KASAD TNI) yang dibagikan kepada seluruh peserta diharapkan dapat dipahami dan menambah wawasan kebangsaan para mahasiswa UM Magelang.

Uky Yudhatama, Kepala Biro Akademik UM Magelang yang merupakan ketua panitia kegiatan dan sekaligus menjadi moderator kuliah umum mengatakan, kuliah umum diikuti oleh mahasiswa UM Magelang dari 6 fakultas dan 16 program studi dengan tujuan untuk meningkatkan wawasan kebangsaan serta pemahaman tentang Proxy War di kalangan mahasiswa. Selain itu juga untuk menjalin kerjasama antara UM Magelang dan Akademi Militer di bidang akademik. RIFA’I/HUMAS

UM MAGELANG SELENGGARAKAN WORKSHOP HIGHER EDUCATION COURSE DESIGN

Kemampuan menghasilkan lulusan yang handal dan mampu bersaing secara global menjadi tujuan setiap lembaga pendidikan, oleh karena itu setiap lembaga pendidikan dituntut untuk menyelenggarakan proses pembelajaran secara efektif dan efisien. Untuk membekali dan meningkatkan performa para tenaga dosennya dengan kemampuan mendesain pembelajaran secara profesional, Fakultas Agama Islam (FAI) UM Magelang mengadakan Workshop Desain Pembelajaran di Perguruan Tinggi. Menurut Fahmi Medias, ketua panitia kegiatan, workshop diadakan dua hari mulai hari Senin hingga Selasa (19-20/1) di Aula Gedung Rektorat dengan dibuka oleh Rektor UM Magelang, Eko Muh Widodo.

Selain diikuti oleh seluruh dosen FAI UM Magelang berjumlah 37, peserta juga berasal dari 16 perwakilan prodi di UM Magelang serta dekan dari enam fakultas di UM Magelang. Fahmi menambahkan, selama dua hari peserta mendapatkan materi tentang cara menyusun silabus berbasis KBK dan KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia), cara menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran yang memuat tujuan pembelajaran dan materi ajar. Disamping itu juga tentang model desain pembelajaran active learning dan teknik evaluasi pembelajaran.

Adapun narasumber berasal dari Tim Center for Teaching Staff Development (CTSD) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Prof. Dr. Bermawi Munthe, M.A dan Dr. Hisyam Zaini, M.A. “Setelah mengikuti workshop selama dua hari diharapkan peserta dapat mengaplikasikan kemampuan untuk menyusun silabus, menyusun rencana pembelajaran, mendesain pelaksanaan active learning serta dapat menyusun evaluasi pembelajaran,” ungkap Fahmi.

HUMAS

MAHASISWA FAI UM MAGELANG MASUK PESANTREN

Di tengah guyuran hujan deras, Dekan Fakultas Agama Islam (FAI) UM Magelang Dr. Imam Mawardi M.Ag melepas 84 mahasiswa FAI yang mengikuti Program Pesantren Softskill (PPS), Senin (12/1) di selasar Gedung Rektorat Kampus 2 UM Magelang. Usai acara pelepasan, para peserta dan dosen pengampu berjalan kaki menuju lokasi yakni Pondok Pesantren Daarul Falah Mertoyudan yang berjarak sekitar 300 meter dari Kampus 2. Rombongan selanjutnya diterima oleh pembina Ponpes Daarul Falah, Drs. H. M. Shodiq.

Imam mengatakan, Program Pesantren Softskill bertema “Membangun Kompetensi Mahasiswa FAI UM Magelang menjadi Pribadi yang unggul dengan Identitas Ke-Islaman” itu diadakan selama enam hari mulai Senin hingga Sabtu mendatang. “Kegiatan dilakukan usai mereka mengikuti ujian akhir semester,” ungkap Imam.

Selama enam hari para peserta yang terdiri dari 56 putri dan 28 putra itu mendapatkan kurikulum dengan kompetensi berupa aqidah shahihah, akhlaq dan syaksiyah Islamiyah, interpreneurship, leadership, dan outbond. Adapun materi yang diberikan antara lain berupa tadarus Al qur’an, communication skill, teamwork, dedikasi, serta game dengan metode berupa kajian, membaca, mendengar, serta praktek.

Imam menambahkan, secara umum PPS bertujuan untuk membekali mahasiswa FAI UM Magelang untuk berparadigma Islam serta memiliki kebanggaan dengan seluruh identitas ke-Islaman yang dimilikinya. Adapun secara khusus PPS bertujuan untuk memberikan pemahaman dan pembiasaan berperilaku Islami, kepercayaan diri dan motivasi, mampu bekerja sama serta memiliki jiwa pemimpin (leadership). “Output yang diharapkan adalah terbentuknya mahasiswa berkarakter Islami yang berpadu dengan kompetensi keilmuan yang menjadi nilai unggul dan kekhasan mahasiswa FAI UM Magelang,” pungkas Dekan FAI UM Magelang itu. RIFA’I/HUMAS

KULIAH UMUM PENERAPAN BIOTEKNOLOGI DALAM FARMASI

Tumbuhan adalah salah satu potensi kekayaan alam Indonesia yang dapat dimanfaatkan dalam mempertahankan kesehatan masyarakat. Bahkan sampai saat inipun menurut perkiraan Badan Kesehatan Dunia (WHO) , 80% penduduk dunia masih menggantungkan dirinya pada pengobatan tradisional termasuk penggunaan obat yang berasal dari tanaman.

Hingga saat ini ¼ dari obat-obatan modern yang beredar di dunia berasal dari bahan aktif yang diisolasi dan dikembangkan dari tumbuhan. Permasalahannya adalah bagaimana menjaga tingkat produksi obat herbal tersebut dari bahan baku obat herbal yang terbatas karena sebagian besar bahan baku obat herbal diambil dari tanaman induknya sehingga dikhawatirkan sumber daya hayati tersebut akan musnah karena ada kendala dalam pembudidayaannya.

Peranan bioteknologi dalam budi daya, multiplikasi, rekayasa genetika, dan skrining mikroba endofit yang dapat menghasilkan metabolit sekunder sangatlah penting dalam rangka pengembangan bahan obat yang berasal dari tanaman obat tersebut. Bahkan dengan kemajuan yang pesat dalam bioteknologi telah dapat menghasilkan beberapa jenis tanaman transgenik yang dapat memproduksi vaksin rekombinan.

Saat ini teknik-teknik bioteknologi tanaman telah dimanfaatkan terutama untuk memebrikan karakter baru pada berbagai jenis tanaman. Penekanan pemberian karakter tersebut dapat dibagi ke dalam beberapa tujuan utama yaitu peningkatan hasil, kandungan nutrisi, kelestarian lingkungan, dan nilai tambah tanaman-tanaman tertentu. Contoh tanaman trabnsgenik yang dikembangkan adalah pada tanaman obat tradisional.

Untuk mensosialisasikan perkembangan ilmu bioteknologi dan aplikasinya di berbagai bidang serta prospek pengembangannya, Prodi Farmasi D III Fakultas Ilmu Kesehatan UM Magelang mengadakan Kuliah Umum bertema “ Application of Biotechnology in Pharmacy”.

Kaprodi Farmasi Elmiawati Latifah M.Sc, Apt mengatakan, kuliah umum yang diadakan hari Kamis (8/1) di Auditorium Kampus 1 UM Magelang itu diikuti oleh lebih dari 200 peserta yang berasal dari mahasiswa Prodi Farmasi Fikes UM Magelang serta siswa SMK Farmasi. Rektor UM Magelang, Eko Muh Widodo membuka acara tersebut. Adapun nara sumber yakni Prof. Dr. Oliver Kayser, guru besar dari Chair Technical Biochemistry, Technology University Dortmund, Jerman yang dipandu oleh Tussie Ari Purnomo.

Dalam paparannya ia antara lain menjelaskan tentang bioteknologiyang merupakan cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup berupa bakteri, jamur, virus, dan lain-lain maupun produk dari makhluk hidup berupa enzim dan alkohol dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Di bidang kesehatan, lanjut Kayser, penerapan bioteknologi telah menghasilkan produk-produk penting seperti antibiotik, vaksin, hormon, diagnostika penyakit dan produk farmasi lainnya.

Dalam bidang farmasi, Kayser juga menjelaskan contoh dari aplikasi bioteknologi misalnya pembuatan vaksinasi hepatitis B. Hepatitis B adalah penyakit serius yang menyerang hati dan disebabkan oleh virus yang dinamakan Virus Hepatitis B. Ia menyimpulkan, Bioteknologi tidak hanya dimanfaatkan dalam industri makanan tetapi telah mencakup berbagai bidang, salah satunya adalah bidang kesehatan khususnya farmasi. Dengan adanya berbagai penelitian serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka bioteknologi makin besar manfaatnya untuk masa-masa yang akan datang.Bioteknologi farmasidigunakan untuk membuat molekul yang lebih besar dan kompleks dengan bantuan sel-sel hidup (sel-sel bakteri, hewan maupun tanaman). Tidak seperti molekul kecil yang diberikan kepada pasien melalui tablet, molekul besar yang biasanya disuntikkan ke dalam tubuh pasien.

Ketika dua disiplin ilmu (farmasi dan bioteknologi) dipadukan maka akan menghasilkan banyak keuntungan bagi manusia dalam hal kesehatan. Hal ini dimungkinkan melalui Pharmacogenomics yang merupakan studi tentang bagaimana warisan genetik mempengaruhi respon tubuh manusia individu untuk obat, dan biofarmasi obat yaitu studi merancang dan memproduksi obat-obatan yang disesuaikan dengan genetik masing-masing orang.

HUMAS