Sebagai bentuk kesadaran dalam manifestasi Hak Asasi Manusia, 23 September ditetapkan sebagai “Hari Bahasa Isyarat Internasional” pada Sidang Umum PBB 2017. Menurut Federasi Tuli Sedunia, ada sekitar 72 juta orang tuli di seluruh dunia dan terdapat lebih dari 80% dari mereka tinggal di negara berkembang. Untuk berkomunikasi, teman tuli menggunakan lebih dari 300 bahasa isyarat yang berbeda.
Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) terus berkomitmen dalam memfasilitasi sarana aktualisasi diri mahasiswanya di luar kuliah melalui organisasi. Bertepatan dengan Hari Bahasa Isyarat Internasional 2020, Forum Ramah Difabel (Forda) UNIMMA resmi dibentuk menjadi sebuah Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Dan telah menjadi UKM ke 14 di UNIMMA. Forda pertama kali diinisiasi pada tahun 2016 yang berbentuk suatu komunitas dan pada tahun 2018 terbentuk struktural organisasi yang diketuai oleh Dwi Kusuma Wirawan, mahasiswa Fakultas Teknik UNIMMA. Sejak berdirinya organisasi ini memiliki visi menjadi organisasi mahasiswa yang aktif memperjuangkan kesetaraan hak dan mewujudkan kampus yang aksesibel menuju lingkungan inklusi.
Dalam wawancaranya, Dwi didampingi oleh Susiana sebagai penerjemah bahasa isyarat yang juga merupakan salah satu inisiator menyampaikan perasaan bahagianya ketika Forda dijadikan sebagai UKM setelah perjalanan 2 tahunnya. Namun di sisi lain, Dwi merasa ada tanggung jawab berat yang harus diemban ke depannya. “Harapannya, para mahasiswa UNIMMA bisa belajar lebih mendalam tentang dunia difabel dan teman-teman yang non-difabel bisa terus memberi dukungan untuk Forda itu sendiri,” ujarnya.
Dwi menambahkan, Forda memiliki beberapa program kerja diantararanya kelas isyarat, pelatihan braille, dan relawan disabilitas. Selain itu, Forda juga memiliki banyak jaringan organisasi di luar kampus.
Puguh Widiyanto, M.Kep, Wakil Rektor 1 Bidang Kemahasiswaan menyambut baik UKM baru dengan harapan kampus bisa menjadi tempat yang ramah bagi sahabat-sahabat difabel. “Mereka punya hak yang sama dalam menuntut ilmu dan berkarya sebagaimana orang-orang yang tidak punya keterbatasan. Mereka bisa mendukung UNIMMA ini sehingga bisa dikenal sebagai kampus yang ramah difabel,” ujar WR 1.
Sementara itu, Elmiawati Latifah, M.Sc.,Apt., Ketua Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Mahasiswa (LP2MA) UNIMMA menyampaikan dukungan bagi terbentuknya Forda. “Organisasi ini sebenarnya sudah lama berdiri dan berkontribusi dengan kegiatan yang bermanfaat dan harapannya akan terus berkelanjutan ke depan,” tutur Elmi.
HUMAS