Kesejahteraan petani menjadi persoalan menahun yang seolah tanpa ujung. Masih banyak tantangan di sektor pertanian yang harus dihadapi, diantaranya memastikan ketersediaan pangan nasional masyarakat, utamanya di masa pandemi dan memperkuat cadangan pangan nasional. Selain itu juga bagaimana meningkatkan kesejahteraan petani dan regenerasi pelaku usaha sektor pertanian.

Berdasarkan hal tersebut, dalam rangka membantu para petani terutama di wilayah Jawa Tengah untuk pengembangan usaha, Muhammadiyah Tobacco Control Center (MTCC) Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) merintis Sekolah Petani dengan mengadakan Focus Group Discussion (FGD) bersama Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah pada Jum’at (11/11) di Kampung Ulam, Ngrajek.

FGD dihadiri oleh Drs. H. Tafsir, M.Ag, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah, MPM PP, MPM PW, PDM dan MPM dari lima kabupaten (Magelang, Temanggung, Klaten, Boyolali dan Purworejo) serta perwakilan petani anggota Forum Petani Multikultur Indonesia (FPMI).

Dra. Retno Rusdjijati, M.Kes, Ketua MTCC UNIMMA mengatakan bahwa MTCC UNIMMA sebagai organisasi yang concern pada kesejahteraan petani berupaya untuk menyuarakan aspirasi petani. “Kegiatan FGD ini merupakan wujud kontribusi MTCC UNIMMA sebagai bagian Muhammadiyah yang harus berperan pada jihad kedaulatan pangan dan implementasi sistem pertanian terpadu. Oleh karena itu, sinergi MTCC dengan MPM PP Muhammadiyah maupun jejaring Muhammadiyah lainnya menjadi hal yang sangat penting,” ujarnya.

Retno menambahkan, FGD kali ini bertujuan untuk merumuskan kurikulum yang akan digunakan untuk Sekolah Petani. Selain itu, FGD tersebut juga sebagai ajang mengumpulkan permasalahan yang ada di lapangan.

Kegiatan diskusi dengan MPM tersebut dibuka langsung oleh Rektor UNIMMA, Dr. Suliswiyadi, M.Ag. Dalam sambutannya, Rektor menyampaikan bahwa  jejaring Muhammadiyah sangat potensial dan perkembangannya akan semakin massif ke depannya. “Dengan merintis sekolah tani ini, petani dapat terberdaya dengan kompetensi dan kualifikasi dalam menghadapi perubahan teknologi. Pada prinsipnya, UNIMMA ingin membersamai jejaring Muhammmadiyah demi kesejahteraan petani,” ungkap Rektor.

Sementara itu, Dr. M. Nurul Yamin, M.Si, Ketua MPM PP Muhammadiyah memberikan apresiasi sangat luar biasa untuk gerakan yang dilakukan MTCC UNIMMA. “UNIMMA walaupun belum ada Fakultas Pertanian, melakukan sebuah langkah terobosan yang sangat bagus. Di Jawa Tengah, jaringan ini bisa kita kembangkan di sektor pertanian maupun pasar secara simultan. Dengan begitu, pemberdayaan di sektor pertanian ini bisa terus berkembang. Dengan adanya Sekolah Petani ini, integrasi bisa berjalan secara sinergis antara UNIMMA dan petani untuk menuju warna yang hijau nan membahagiakan,” tutur.

FGD diakhiri dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara MTCC UNIMMA dengan MPM Pusat, Wilayah dan PDM dalam lingkup peningkatan pengetahuan dan ketrampilan petani untuk pengembangan usaha serta pendampingan dan pemberdayaan untuk kesejahteraan petani.