Program PERMATA-SAKTI (Pertukaran Mahasiswa Tanah Air Nusantara-Sistem Alih Kredit dengan Teknologi Informasi) 2020 telah dilaksanakan di Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) terhitung mulai September 2020 dengan total 72 mahasiswa. Setelah mahasiswa mengikuti perkuliahan selama tiga bulan, Lembaga Pengembangan Pendidikan Mahasiswa (LP2MA) UNIMMA mengadakan webinar tentang Penalaran, Pengabdian dan Pertukaran Budaya dengan topik “Membaca Indonesia dari Magelang” pada Selasa (22/12). Kegiatan tersebut merupakan hasil kolaborasi antara mahasiswa PERMATA-SAKTI dari berbagai universitas di Indonesia dengan mahasiswa UNIMMA.

Aftina Nurul Husna, S.Psi., MA, Plt. Ketua LP2MA dalam sambutannya mengatakan bahwa webinar tersebut disiapkan khusus untuk mahasiswa PERMATA-SAKTI dan mahasiswa UNIMMA sendiri agar bisa saling mengenal budaya masing-masing. “Harapannya, mahasiswa yang sudah tinggal di Magelang bisa makin cinta dengan Magelang dan mahasiswa yang berasal dari berbagai wilayah di Indonesia tertarik untuk berkunjung ke Magelang,” ujar Aftina.

Sementara itu, Dr. Suliswiyadi, M.Ag, Rektor UNIMMA membuka acara dan menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pihak yang terlibat dalam program PERMATA-SAKTI. “Tujuan dari kegiatan webinar ini untuk memberikan wawasan, pengetahuan literasi sejarah dan kewarganegaraan. Dan perlu diketahui bersama, Magelang tidak sekadar Gunung Merapi yang beberapa waktu lalu trending topic, tetapi Magelang merupakan kota strategis yang mencetak banyak leader”, tutur Rektor.

Dalam webinar tersebut dihadirkan dua narasumber. Erwin Dj, SS, freelance bidang kebudayaan dan pariwisata sebagai pemateri pertama menyampaikan kewarganegaraan dalam perspektif sejarah Magelang. Erwin memaparkan bahwa belajar dari sejarah Magelang, mulai saat ini hendaknya berhenti menggunakan kata pribumi. “Tidak ada lagi dikotomi pribumi tapi saat ini konsepnya adalah warga negara Indonesia. Di situlah yang membuat kita menjadi sebuah bangsa yang bisa menangkap masa depan yang lebih baik,” ungkapnya.

Di sesi selanjutnya, Prihatin Dwihantoro, S.Sn., M.I.Kom, dosen Ilmu Komunikasi UNIMMA menjelaskan tentang budaya dan kekhasan gastronomi Magelang. Hantoro banyak menceritakan kota Magelang mulai dari makanan khas hingga budayanya. “Indonesia mencanangkan lima destinasi super prioritas di Indonesia yang salah satunya adalah Borobudur yang terletak di Magelang. Dan sekarang ini merupakan era local is the new global,” tuturnya.

Acara diakhiri dengan tanya jawab dan penayangan video penalaran budaya dari beberapa universitas yang terlibat.