Wujud bela negara harus dilakukan oleh semua warga negara Indonesia meskipun dengan cara yang beragam. Dalam rangka memahami makna bela negara dan cara impelementasinya, Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) mengadakan Diskusi Kebangsaan dengan tema “Aktualisasi Bela Negara di Kampus Merdeka”. Acara ini diadakan pada Jum’at (12/3) bertempat di Auditorium Kampus 1 UNIMMA. Diskusi yang juga dilakukan melalui ruang temu virtual tersebut menghadirkan pembicara Juru Bicara Menteri Pertahanan (Menhan) Republik Indonesia, Dr. Dahnil Anzar Simanjuntak, S.E., M.E.
Dr. Suliswiyadi, M.Ag, Rektor UNIMMA dalam sambutannya yang sekaligus membuka acara menyampaikan bahwa untuk merawat nalar kritis di lingkungan kampus, civitas akademika UNIMMA harus membiasakan diri dalam berdialektika sebagai salah satu perwujudan bela negara para akademisi. “Matinya dialektika di kampus jangan sampai terjadi di Universitas Muhammadiyah Magelang, oleh karena itu kita adakan diskusi kebangsaan ini sebagai wujud bela negara,” ujar Rektor.
Sementara itu, Dahnil menyampaikan, akademisi universitas pun dapat melakukan tugas bela negara dengan menghidupkan atmosphere akademik dan peran kampus bagi kepentingan bangsa dan negara secara maksimal. Setiap warga negara punya hak dan kewajiban untuk mempertahankan atau membela negara dengan profesinya masing-masing.
Lebih jauh, Dahnil menjelaskan Undang-undang (UU) tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional Untuk Pertahanan Negara.Terdapat 3 hal di dalamnya yaitu bela negara, komponen pendukung, komponen cadangan.“Bela negara tidak terkait dengan program militerisasi. Bela negara itu tidak dimaknai dengan program fisik. Misalnya, mahasiswa ahli IT dapat memaksimalkan perannya untuk kepentingan dirinya sendiri agar bisa berkualitas tinggi. Itu termasuk bela negara karena ada anak bangsa yang berkualitas tinggi bisa berkontribusi bagi kepentingan bangsa dan negara. Kemudian, dosen dengan memaksimalkan proses pengajaran, penelitian, dan pengabdian terhadap masyarakat itu sudah melakukan fungsi-fungsi bela negara secara maksimal” tutur Dahnil.
Diskusi diakhiri dengan sesi tanya jawab.