Program Studi Pendidikan Guru Anak Usia Dini (PG-PAUD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) menggelar Pelatihan Koding dan Kecerdasan Artifisial (KA) Jenjang PAUD bagi mahasiswanya. Kegiatan dilaksanakan pada Rabu (12/11) secara daring dan menghadirkan narasumber, Syakilla Fatkhia Rizki, S.Pd, Branch Manager Educourse.id yang juga merupakan alumni PG-PAUD UNIMMA.
Dalam beberapa tahun terakhir, isu pembelajaran koding di jenjang anak usia dini menjadi topik yang banyak diperbincangkan di dunia pendidikan. Koding tidak lagi dianggap sekadar keterampilan teknologi, melainkan bagian dari pengembangan kemampuan berpikir logis, sistematis, dan kreatif sejak usia dini. Melihat pentingnya pemahaman ini, PG-PAUD UNIMMA berupaya membekali calon guru PAUD dengan perspektif yang tepat melalui kegiatan pelatihan tersebut.
Dalam materinya, Syakilla menjelaskan bahwa pembelajaran koding di PAUD bukan berarti anak belajar mengetik program komputer, melainkan mengenal cara berpikir logis, terstruktur, dan sistematis melalui kegiatan bermain. Menurutnya, banyak yang keliru memahami konsep ini. “Benar atau tidak, anak PAUD belajar koding agar dapat membuat program permainan melalui komputer? Jawabannya tidak tepat. Karena pembelajaran koding di PAUD untuk mengenalkan cara berpikir logis dan sistematis secara sederhana,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa pembelajaran koding bertujuan menstimulasi cara berpikir anak agar mampu menyelesaikan masalah dan memahami hubungan sebab-akibat. “Koding memberi kerangka berpikir di balik kegiatan bermain, sehingga anak tidak sekadar mengikuti instruksi, tetapi belajar berpikir, memperbaiki, dan berproses dalam suasana bermakna, bergembira, dan berkesadaran,” jelasnya.
Lebih lanjut, Syakilla memaparkan bahwa melalui pembelajaran koding, anak dapat belajar berpikir berurutan, memperbaiki kesalahan (debugging), serta berani mencoba hal baru. Aktivitas sederhana seperti menyusun balok, bermain arah, atau mengurutkan gambar, menurutnya sudah menjadi bentuk penerapan koding di jenjang PAUD. “Koding di PAUD bukan soal komputer, tetapi tentang belajar berpikir dan bermain bermakna. Selain melatih logika, kegiatan ini juga menumbuhkan kreativitas, kolaborasi, dan komunikasi anak,” tambahnya.
Sementara itu, Reza Edwin Sulistyaningtyas, M.Pd, dosen PG-PAUD UNIMMA, mengatakan bahwa pelatihan yang diikuti oleh mahasiswa semester 3 dan 5 tersebut sebagai bagian dari perkuliahan Teknologi Pengembangan Alat Permainan Edukatif (APE) yang diampunya. “Kegiatan praktisi mengajar ini adalah upaya prodi untuk memperkaya pengalaman belajar mahasiswa melalui kolaborasi dengan dunia industri pendidikan. Selain itu, juga memberikan mahasiswa PG-PAUD bekal baik secara teoritis maupun praktis dalam mengimplementasikan pembelajaran koding bagi anak usia dini,” ujarnya.
Reza juga menekankan bahwa di era transformasi digital, guru PAUD dituntut tidak hanya memahami perkembangan anak dari sisi psikologis, tetapi juga mampu mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran yang menyenangkan dan sesuai dengan tahap tumbuh kembang. Dengan begitu, mahasiswa PG-PAUD UNIMMA diharapkan mampu menjadi pendidik yang inovatif, kreatif, dan adaptif terhadap perubahan zaman.