Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Forum Ramah Difable (Forda) Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) kembali menghadirkan kegiatan yang menegaskan jiwa inklusi kampus. Kali ini, Forda UNIMMA bersama MAFINDO Magelang Raya menggelar Kelas Implementasi Mahasiswa dalam program regional Asia Tenggara AI Ready ASEAN pada Sabtu (29/11) di Aula Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) Kampus 2 UNIMMA. Kegiatan dengan tema “Berdaya AI Berkarya dengan Nurani”, diikuti oleh 100 peserta, termasuk lima teman tuli yang hadir dengan pendampingan JBI (Juru Bahasa Isyarat) agar materi dan sesi praktik tetap dapat diakses dengan baik.
Dalam sambutannya, Koordinator MAFINDO Wilayah Magelang Raya, Dwitasari Teteki Bernadeta, mengingatkan bahwa tantangan hari ini bukan lagi pada penggunaan AI, melainkan bagaimana menggunakannya secara bijak. “Teknologi AI bukan hal baru lagi. Momentum ini kami gunakan untuk mengajak teman-teman agar lebih cerdas dan bijak dalam memakainya, sehingga manfaatnya bisa benar-benar maksimal dan tetap aman,” ujarnya.
Sementara itu, Pembina UKM Forda, Susianah, menekankan pentingnya belajar langsung dari trainer agar mahasiswa semakin siap menggunakan AI sesuai etika. “Semoga dengan acara ini, teman-teman bisa menyerap ilmu dari para trainers, sehingga kita bisa lebih bijak lagi dan menggunakan AI secara aman sesuai dengan etika-etikanya. Dan yang terpenting, kita tidak menyalahgunakan pemanfaatan dari teknologi pada saat ini,” tuturnya.
Susianah juga menyampaikan bahwa UKM Forda akan terus mendorong akses belajar teknologi yang lebih terbuka bagi mahasiswa difabel di lingkungan kampus, termasuk dalam pembelajaran AI. Menurutnya, kehadiran teman-teman tuli dalam kelas menjadi pengingat bahwa peningkatan literasi digital harus selalu memperhatikan keberagaman kebutuhan belajar mahasiswa.
Adapun UNIMMA sebagai perguruan tinggi yang berkomitmen pada pendidikan inklusif terus memberi ruang bagi mahasiswa untuk belajar hal-hal baru dengan cara yang ramah bagi semua. Melalui inisiatif Forda, literasi AI diperkenalkan tidak hanya sebagai keterampilan digital, tetapi juga sebagai praktik penggunaan teknologi yang aman, beretika, dan bertanggung jawab.