Sebagai bagian dari upaya berkelanjutan dalam menyiapkan kader persyarikatan yang berkemajuan, Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) menyelenggarakan Studium General dalam rangkaian Wisuda Program Pendidikan Kemuhammadiyahan (PKMD) Angkatan 5 Tahun 2025. Kegiatan dengan tema “Penguatan Militansi Kader untuk Mewujudkan Soliditas Gerak Persyarikatan” dilaksanakan pada Sabtu (13/12) di Auditorium Kampus 1 UNIMMA dan diikuti oleh 367 peserta yang berasal dari daerah di Eks Karesidenan Kedu, meliputi Temanggung, Purworejo, Kebumen, Wonosobo, dan Magelang.
Menghadirkan Drs. Jumari, M.Pd, Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah, Studium General menjadi ruang refleksi ideologis sekaligus penguatan nilai gerakan bagi para wisudawan PKMD sebelum kembali berkiprah di tengah masyarakat. Materi ini dinilai relevan untuk membangun militansi kader yang tidak hanya kokoh secara spiritual, tetapi juga aktif dalam gerakan sosial kemasyarakatan.
Dalam kesempatan tersebut, Jumari memaparkan penguatan Teologi Al-Ma’un sebagai fondasi penting militansi kader Muhammadiyah. Menurutnya, Al-Ma’un mengajarkan keseimbangan antara keimanan dan amal sosial. “Al-Ma’un bermakna segala bentuk pertolongan dan kebermanfaatan. Iman tidak cukup diyakini, tetapi harus diwujudkan dalam aksi nyata membantu sesama,” ungkapnya.
Ia menjelaskan bahwa Surat Al-Ma’un secara tegas mengkritik perilaku beragama yang berhenti pada simbol dan ritual. “Allah mengingatkan bahwa orang yang mendustakan agama adalah mereka yang menelantarkan anak yatim, enggan membantu fakir miskin, dan menjadikan ibadah sekadar formalitas. Inilah orang yang mengaku beriman tetapi abai terhadap realitas sosial,” tegasnya.
Menurutnya, teologi Al-Ma’un harus dipahami sebagai landasan gerakan, bukan sekadar konsep teoretis. “Teologi Al-Ma’un bukan hanya sekadar teori atau tafsir Qur’an, tetapi merupakan landasan teologis yang menghubungkan iman kepada Allah dengan aksi sosial dalam bentuk membantu orang lemah, anak yatim, dan fakir miskin sebagai refleksi dari ketaatan kepada Allah,” tambahnya.
Melalui Studium General ini, Jumari berharap para wisudawan PKMD mampu menjadi kader persyarikatan yang militan, berintegritas, dan responsif terhadap tantangan sosial. “Di tengah meningkatnya individualisme dan materialisme, nilai-nilai Al-Ma’un harus terus dihidupkan agar Muhammadiyah tetap menjadi gerakan yang mencerahkan dan berkemajuan,” pungkasnya.
Adapun kegiatan tersebut menjadi penegas peran UNIMMA tidak hanya sebagai institusi akademik, tetapi juga sebagai pusat kaderisasi Persyarikatan Muhammadiyah yang berorientasi pada penguatan nilai keislaman, keilmuan, dan kemanusiaan dalam satu tarikan gerak yang solid.