Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) menunjukkan kepedulian dan komitmennya terhadap pendidikan inklusif melalui Program Bimbingan Belajar Kelas Tangguh bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di Kota dan Kabupaten Magelang. Program ini digagas oleh tim mahasiswa PGSD yang terdiri dari Aldhea Nanda Maysela, Amara Rista Catur Irawati, Kayla Audi Anggun Pratiwi, dan Sofyan Setiawan.
Kelas Tangguh menjadi ruang belajar alternatif yang dirancang tim untuk mendampingi anak-anak berkebutuhan khusus dalam mengembangkan kemampuan literasi, numerasi, serta kemandirian. Program ini dilaksanakan secara rutin dua kali dalam seminggu selama satu semester di Laboratorium Multiple Inteligence FKIP UNIMMA, dengan pendekatan yang ramah anak dan menyesuaikan kebutuhan masing-masing peserta.
Aldhea Nanda Maysela, salah satu perwakilan tim, menjelaskan bahwa program tersebut lahir dari kepedulian mahasiswa terhadap kebutuhan pendampingan belajar ABK. “Program Kelas Tangguh kami gagas karena melihat masih adanya anak berkebutuhan khusus yang membutuhkan pendampingan belajar secara konsisten dan suasana belajar yang ramah. Mereka perlu pendampingan belajar yang terstruktur karena ABK ini membutuhkan metode, waktu, dan pendekatan yang berbeda dalam proses belajarnya,” jelasnya.
Lebih lanjut, Aldhea menambahkan, pembelajaran yang dilakukan dalam kegiatan tersebut menggunakan berbagai media kreatif disertai pendampingan intensif sehingga suasana belajar menjadi nyaman. “Di sini kami berupaya menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan fun bagi anak difabel, khususnya pada jenjang Sekolah Dasar,” ujarnya.
Adapun tim berharap peserta Kelas Tangguh tidak hanya berkembang secara akademik, tetapi juga tumbuh rasa percaya diri dan kemandirian serta mendapat pengalaman belajar yang menyenangkan.
Sementara itu, Sari Kuntarti, salah satu orang tua peserta Kelas Tangguh mengaku merasakan perkembangan signifikan pada anaknya setelah mengikuti program tersebut. “Ada perkembangan setelah mengikuti program ini. Anak jadi mau belajar matematika, mau bersosialisasi dengan pengajar, dan lebih semangat belajar di Kelas Tangguh,” tuturnya.
Melalui Kelas Tangguh, mahasiswa PGSD UNIMMA tidak hanya mengimplementasikan ilmu yang diperoleh di bangku perkuliahan, tetapi juga turut berkontribusi dalam mendukung pendidikan inklusif dan ramah ABK. Kegiatan ini sejalan dengan komitmen UNIMMA dalam mencetak calon pendidik yang berkarakter, peduli, dan berdaya guna bagi masyarakat.