Dalam rangka rangkaian Milad Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) ke-57, UNIMMA menggelar Webinar Nasional dengan tema “Implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka untuk Menghadapi Tantangan di Masa Pandemi Covid-19”. Acara yang dilaksanakan pada Sabtu (31/7) secara daring ini menghadirkan Keynote Speaker, Prof. Dr. Ir. Muhammad Zainuri, Kepala LLDIKTI Wilayah VI Jawa Tengah dan narasumber Puguh Widiyanto, S.Kep., M.Kep, Wakil Rektor 1 UNIMMA, Dr. Muji Setiyo, M.T, Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UNIMMA, Prof. Dr. Muhammad Japar M.Si.Kons, Dekan Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP) UNIMMA, dan Drs. Sukamtono (Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kabupaten Magelang).
Dr. Lilik Andriyani, SE., M.Si selaku Pejabat Rektor UNIMMA dalam membuka acara menyampaikan sambutannya bahwa kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang dicanangkan Nadhim Makarim menjadi sebuah kerangka untuk menyiapkan mahasiswa vokasi dan sarjana yang tangguh, relevan dengan kebutuhan zaman, dan siap menjadi pemimpin dengan semangat kebangsaan yang tinggi. “Melalui webinar ini, selain sebagai rangkaian Milad Unimma Ke-57, kami berharap pemikiran-pemikiran yang akan dipaparkan oleh para narasumber dapat menjadi peluang untuk menjawab tantangan implementasi merdeka belajar kampus merdeka di masa pandemic covid-19,” tutur Rektor.
Sementara itu, Prof. Dr. Ir. Muhammad Zainuri menjelaskan mengapa diperlukan program merdeka belajar-kampus merdeka yaitu untuk memenuhi tuntutan kebutuhan dunia industry (Dudi), menyiapkan mahasiswa dalam dunia kerja yang memiliki ketrampilan multidisiplin ilmu, dan mahasiswa dapat meraih capaian pembelajaran mencakup aspek sikap, pengetahuan, dan ketrampilan secara optimal. “Selain itu, mahasiswa juga diberikan kebebasan mengambil SKS di luar program studi bahkan di luar perguruan tinggi dan tentunya dapat menciptakan kultur belajar yang inovatif,” tambah Zainuri.
Di sisi lain, WR I menyampaikan bahwa peran Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (PTMA) dan semua perguruan tinggi memiliki harapan menyiapkan SDM terdidik yang berakhlak mulia, cerdas profesional, dan pemimpin masa depan membangun peradaban. “PTMA pusat keunggulan untuk menjadi uswatun khasanah. Bisa menjadi penggerak dari gerakan dakwah dan tajdid” tambah Puguh.