Pada akhir tahun 2021 ini, Indonesia masih mengalami kondisi Pandemi Covid-19 yang mengharuskan seluruh masyarakat tetap menjalankan New Normal dengan protokol kesehatan yang semakin diperketat akibat lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia. Sehingga, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) masih menjadi perhatian khusus bagi pemerintah. Hal ini terlihat dari ditempatkannya PHBS sebagai salah satu indikator capaian peningkatan kesehatan dalam program Suistainable Development Goals (SDGs) 2015-2030. Dalam SDGs, PHBS merupakan strategi pencegahan dengan dampak jangka pendek bagi peningkatan kesehatan dalam 3 tatanan wilayah yaitu sekolah, keluarga dan masyarakat. Termasuk di dalamnya adalah pesantren, dimana di dalamya terdapat banyak santri yang bermukim dan beraktivitas bersama dalam kegiatan sehari-hari.

Upaya yang bisa dilakukan dalam mencegah penyebaran virus Covid-19 di lingkungan pondok pesantren adalah dengan meningkatkan protokol kesehatan dan PHBS, salah satunya dengan program aksi cuci tangan dengan sabun (acidebun). Untuk membantu mewujudkan hal tersebut, mahasiswa program studi Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) yang diketuai oleh Ns. Eka Sakti Wahyuningtyas, MKep dan beranggotakan Nur Wahyuni, Erni Yuliati, Erni Rubianti dan Yuliyah melaksanakan kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat Terpadu ( PPMT) di Pondok Pesantren Tidar Magelang. Pondok pesantren berlokasi di Kampung Wisata Tidar Dudan, Kecamatan Magelang Selatan, Kota Magelang, Jawa Tengah.

Kegiatan pengabdian diawali dengan pemeriksaan kesehatan  dan pemberian vitamin  pada santri yang berjumlah 40 santri, terdiri dari 13 santriwan dan 17 santriwati pada Jumat (24/12) di Aula Pondok Pesantren Tidar Dudan. Ns Eka mengatakan, tujuan pemeriksaan tersebut adalah untuk mengidentifikasi permasalahan kesehatan yang sering dijumpai hampir di semua pondok pesantren yaitu rentannya santri dari penyakit menular seperti kudis (scabies), diare, demam berdarah, TBC dan lain-lain. “Kegiatan lain yang akan dilakukan dalam pengabdian adalah meningkatkan pengetahuan santri dengan memberikan pendidikan kesehatan mengenai PHBS dan protokol kesehatan, demonstrasi menggunakan masker yang benar dan acidebun  dengan 6 langkah. Selain itu juga kami membuat poster edukasi kesehatan yang dipasang di tempat strategis sebagai pengingat para santri untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan,” ujarnya. Lebih lanjut, Ns Eka menambahkan akan diadakan pelatihan mengolah barang barang bekas yang yang bisa didaur ulang menjadi tempat cuci tangan dan akan diletakkan di pintu masuk pondok untuk mendukung program acidebun.

Program pengabdian yang dilaksanakan mulai 20  Desember 2021 hingga 22 Januari 2022 ini disambut baik oleh santriwan dan santriwati. Pengurus Pondok Pesantren Tidar Magelang, Ustadz Muhammad Dzaky Zamani, B.A.(Hons) berharap santrinya dapat mempraktekkan  perilaku hidup bersih sehat  dan protokol kesehatan melalui program acidebun tersebut.