Desa Tembelang merupakan desa yang terletak di Kecamatan Candimulyo, Kabupaten Magelang. Desa Tembelang memiliki  jumlah balita usia 0-59 bulan sebanyak 106 anak dengan jumlah anak stunting pada bulan Oktober terdeteksi sejumlah 25 anak (24%), namun pada bulan November terdata sebanyak 20 anak (19%).  Adapun jumlah kader posyandu di Desa Tembelang sebanyak 30 kader dengan tambahan 1 kader yaitu Kader Pembangunan Manusia (KPM). Kegiatan posyandu di Desa Tembelang dilaksanakan satu bulan sekali dengan kegiatan penimbangan balita dan pemberian makanan tambahan. Namun belum ada kegiatan yang mengarah pada penanganan stunting.

Program Pengabdian Pada Masyarakat Terpadu (PPMT) Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) bekerja sama dengan Puskesmas Candimulyo yang diwakili oleh Bidan Desa Tembelang dan Pemerintah Desa Tembelang, diketuai oleh Ns Rohmayanti M.Kep melakukan pelatihan kader posyandu untuk mencegah semakin meningkatnya kasus stunting. Kegiatan ini berlangsung dari bulan Januari-Februari 2022 yang dimulai dengan melakukan pemetaan masalah bersama stakeholder yaitu  kepala desa, bidan desa dan Ketua PKK Desa Tembelang serta koordinator kader posyandu. Selanjutnya dilakukan sosialisasi kegiatan pada seluruh kader posyandu Desa Tembelang yang terlibat, dan dilakukan rekrutment sebagai kader stunting dari 6 dusun dengan 13 peserta. Kegiatan yang pertama berupa pembentukan kader stunting dari kader posyandu, ditunjuk 2 orang dari masing-masing dusun. Kemudian dilakukan pelatihan kader posyandu sebagai kader stunting yang dilakukan bersama dengan 4 mahasiswa FIKES UNIMMA yaitu  Muhammad Raditya P.U, Afif Faisol Ludin, Risa Aminuha, Alvan Bagus Pradana. Pelatihan dimulai dengan materi pada pertemuan pertama yaitu stunting dan pencegahannya, dilanjutkan dengan pelatihan deteksi dini stunting berupa demonstrasi dan praktek pemeriksaan panjang/tinggi badan, berat badan, lingkar kepala, lingkar lengan atas (LILA). Selain itu, ditambah dengan materi interpretasi pengukuran sebagai indikasi stunting. Pertemuan kedua dilakukan pelatihan dengan materi konseling laktasi dan manajemen laktasi, selanjutnya dilakukan demonstrasi dan praktek konseling laktasi, pijat oksitosin dan perawatan payudara serta cara memerah ASI yang benar. Pertemuan terakhir dijelaskan tentang makanan pendamping ASI (MP-ASI) dan pemutaran video tentang MP-ASI.

Setelah kader dilatih, tim mendampingi kader dalam deteksi dini stunting pada setiap kegiatan  posyandu yang dilakukan tiap dusun. Hasil kegiatan ini berupa peningkatan pengetahuan kader yang terihat dari hasil pretest dan posttest yang menunjukkan perbedaan yang signifikan dimana hasil rata-rata nilai pretest  yaitu 6,43 menjadi 7,75 pada nilai posttest, selain itu terdapat peningkatan keterampilan yang dilihat dari redemonstrasi oleh kader dan hasil pretest posttest dengan rata-rata nilai 7,5 menjadi 9,25 untuk ketrampilan yang diajarkan. Keberlanjutan kegiatan ini akan dilakukan secara berkala dengan monitoring evaluasi dari Puskesmas Candimulyo melalui bidan desa.