Mendukung terlaksananya program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) siap untuk selalu meningkatkan kualitas mutu institusi. Berbagai kegiatan ditujukan untuk mengakomodir keinginan mahasiswa dan dosen dalam mensukseskan program MBKM tersebut. Tak kalah penting, UNIMMA terus meningkatkan kualitas kurikulum yang juga menjadi salah satu indikator mutu MBKM. Melalui program hibah Akselerasi Pengembangan Kurikukum yang difasilitasi oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti), UNIMMA sukses membawa dua program studi (prodi) dari dua fakultas untuk mengembangkan kurikulum.
Kedua prodi tersebut ialah Farmasi dari Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) dan prodi Ilmu Hukum dari Fakultas Hukum (FH) UNIMMA yang diumumkan lolos pengajuan proposal akselerasi pengembangan kurikulum dengan nomor surat 2835/E2/DM.00.01/2022 tertanggal 22 Juni 2022. Pencapaian tersebut meningkat dari tahun sebelumnya, yang hanya meloloskan satu prodi yaitu Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) dalam program hibah yang sama.
Dikutip dari laman Dikti, akselerasi pengembangan kurikulum merupakan program yang diadakan untuk merespon perubahan dan perkembangan yang sangat cepat serta meningkatkan kualitas lulusan yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja di masa depan. Reorientasi kurikulum program studi dilakukan dengan mengubah pola pikir pendekatan, yaitu kurikulum berbasis konten yang kaku menjadi kurikulum berbasis capaian pembelajaran yang inovatif, adaptif, dan kolaboratif bersama dengan mitra menuju center of excellence, terutama di luar lingkungan kampus.
Puguh Widiyanto, S.Kep., M.Kep selaku Wakil Rektor I bidang Akademik dan Kemahasiswaan mengatakan, kedua prodi tersebut diharapkan dapat memutakhirkan kurikulum. Selain itu, lolosnya dua prodi dalam hibah akselerasi pengembangan kurikulum menjadi modal bagi prodi lain untuk dapat mengembangkan kurikulum. “Nantinya dua prodi ini menjadi partner mitra pendamping untuk mengembangkan kurikulum. Kita targetkan prodi lain yang tidak mendapatkan hibah bisa menikmati pengembangan kurikulum,” ujar Puguh.
Lebih lanjut, Puguh menyampaikan tidak lama setelah keluarnya pengumuman dari Dikti, ia bersama Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Mahasiswa (LP2Ma) dan prodi segera merespon dan mendiskusikan proposal tersebut. “Alhamdulillah lolos. Kami berharap dengan ini dapat dihasilkan kurikulum yang dapat mengakomodir kegiatan yang mewadahi keinginan mahasiswa, dosen juga bisa mendukung,” tutupnya.