Mencegah terjadinya erosi dan abrasi di wilayah pantai dapat dilakukan dengan memperbanyak pohon magrove. Mangrove juga menjadi penyaringan serta tempat tumbuhnya makhluk hidup. Akan terapi, banyaknya penebangan pohon mangrove akhir-akhir ini mengakibatkan gundulnya hutan magrove. Merespon hal tersebut, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) mengambil langkah untuk melakukan penanaman 600 bibit pohon mangrove yang dilakukan di pesisir pantai Desa Keburuhan, Ngombol, Purworejo pada Sabtu (25/6).
Ketua Panitia kegiatan, Yudha Ragil Yusgiyantoro mengatakan, kawasan pantai di Desa Keburuhan dipilih sebagai tempat penanaman mangrove karena kondisi hutan yang sudah gundul. “Kami memilih tempat ini karena dilihat dari lokasinya butuh ditanam mangrove dan membantu masyarakat di sekitar pesisir menciptakan hutan mangrove,” ujarnya.
Mengangkat tema The Magic of Mangrove: Mangrove for Coastal Defense, BEM UNIMMA mengajak berbagai elemen masyarakat untuk menjaga lingkungan sekitar tetap asri dan sehat. Sebanyak 38 anggota organisasi mahasiswa (ormawa) yang terdiri dari Himpunan Mahasiswa, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), dan BEM Fakultas turut memeriahkan kegiatan. Tak lupa, BEM UNIMMA juga menggadeng pemerintah desa, TNI AL, komunitas pecinta lingkungan sekitar dan masyarakat desa setempat.
Antusiasme dari berbagai elemen masyarakat membuat Yudha dan panitia semakin semangat menjalankan kegiatan tersebut. Yudha berharap dengan dimulainya penanaman hutan mangrove oleh BEM UNIMMA, masyarakat dapat mencintai dan menjaga lingkungan sekitar. Ia juga mengajak masyarakat umum terutama pelajar dan mahasiswa agar peduli pada ekosistem dan alam.
Diketahui, sebelum aksi penanaman mangrove dilaksanakan, peserta terlebih dahulu mendapat workshop terkait alam lingkungan serta nonton bareng film Mangrove for Future. “Cintai alam sekitar maka alam akan menjaga dan memberi manfaat,” tutup Yudha.