Sidang Pleno VIII Muktamar Muhammadiyah menetapkan Haedar Nashir dan Abdul Mu’ti menjadi Ketua Umum dan Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah untuk periode 2022-2027. Sejumlah hal disampaikan Haedar Nashir dalam jumpa pers perdana sebagai Ketua Umum PP Muhammadiyah. “Kami tadi telah bersidang santai tapi serius dari hati ke hati mengenai masa depan Muhammadiyah sebagaimana telah menjadi pembahasan dalam sidang. Kami yang 13 ini mengemban amanah ini kolektif kolegial dan tersistem sebagaimana karakter kepemimpinan Muhammadiyah. Saya selaku Ketua Umum sebagai Ketua Umum hanya sejengkal didepankan seinchi ditinggikan. Tetapi prinsip kepemimpinan adalah kepemimpinan kolektif kolegial,” terangnya.

Yang pertama, Haedar Nashir menyampaikan Pimpinan Pusat Muhammadiyah diberi amanat menjalankan program Muktamar Muhammadiyah yang arahnya pada proses transformasi dinamis di masa depan, baik program umum maupun bidang yang arahnya Muhammadiyah unggul berkemajuan dalam berbagai aspek kehidupan.

Kedua, PP Muhammadiyah mengemban tugas mensosialisasikan serta menjadikan pandangan Islam Berkemajuan dalam risalah Islam berkemajuan untuk terus didialogkan dengan berbagai kalangan di dalam dan luar negeri. Hal tersebut agar pandangan Islam yang maju dan membawa rahmat kepada semesta alam menjadi alam pikiran yang menyebar dan meluas serta terimplementasi dengan baik di persyarikatan. “Islam yang membangun optimisme tetapi juga Islam yang menghadirkan kemajuan hidup seluruh masyarakat bangsa dan negara dan kemanusiaan global,” kata Haedar.

Ketiga, PP Muhammadiyah memiliki mandat untuk terus mendiskusikan berbagai pihak mengenai isu-isu strategis keumatan, kebangsaan dan kemanusiaan universal sesuai porsi dan bidangnya. Sehingga hasil muktmar ini juga terus dijadikan masukan-masukan penting bagi berbagai pihak baik pemerintah, DPR, lembaga auxiliary, TNI Polri dan komponen bangsa lain bahkan dunia internasional.

Terakhir, kepemimpinan PP Muhammadiyah merupakan satu mata rantai terstruktur dengan pimpinan wilayah, daerah, cabang, ranting bahkan istimewa di luar negeri. “Maka kepemimpinan kami ke depan harus mampu mendinamisasi seluruh gerakan kepemimpina secara nasional yang Insya Allah setelah Muktamar ini akan diikuti musyawarah wilayah, daerah, cabang dan ranting yang ini kita jadwal sedemikian rupa sehingga dalam 3 bulan ke depan semua persmusyawaratan sudah selesai,” tambahnya.

Dengan begitu, menurut Haedar Nashir dapat memberi peluang bagi PP Muhammadiyah bersama-sama secara nasional menjalankan program yang telah diputuskan di Muktamar. “Tentu kami menyampaikan terima kasih rekan-rekan media yang terus meliput Muktamar. Lebih khusus kami menyampaikan terima kasih Presiden RI, para menteri Kabinet Pembangunan Indonesia Maju, lembaga negara serta para pihak yang kemarin itu dalam pembukaan Muktamar yang luar biasa. Secara khusus kami memberi penghargaan tinggi pada Provinsi Jateng dan Pemkot Surakarta, Mas Gibran dan tentu saja Universitas Muhammadiyah Surakarta yang telah menyelenggarakan Muktamar demikian maju, modern dan luar biasa,” kata Haedar Nashir.

Haedar Nashir juga menyampaikan, PP Muhammadiyah meminta maaf jika ada kekeliruan kepada semua pihak dan juga kepada media apabila terdapat kurang bisa melayani dan bersikap tidak sebagaimana mestinya. “Mohon doanya kami PP secara kolektif untuk lima tahun ke depan dapat begerak dan berbuat menjalankan amanat untuk kemajuan umat, bangsa dan semesta dalam ridho, barokah dah rahmat Allah SWT,” tutup Haedar Nashir.