Rektor Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA), Dr. Lilik Andriyani, SE., MSI menghadiri acara penyerahan dan peresmian bantuan peralatan respon bencana erupsi Merapi dari Temasek Foundation bersama Humanity Matters. Melalui Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC), acara dilaksanakan di Tempat Evakuasi Akhir (TEA) Balai Desa Kradenan, Srumbung pada Selasa (28/3) lalu.
Turut hadir dalam acara tersebut, Dewan Pakar Lembaga Resiliensi Bencana, Ketua Pimpinan Wilayah (PWM) Jawa Tengah, Special Advisor Humanity Matters, perwakilan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Magelang, pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang dan warga Kradenan.
Penyerahan bantuan peralatan respon bencana berupa water treatment system dan oxygen concentrator ditandai dengan pemotongan pita bersama oleh jajaran tamu undangan. Tim dari Humanity Matters membagikan 300 dirigen air minum yang berasal dari sumur dan sudah melalui penyulingan dengan water treatment system kepada warga. Disebutkan bahwa alat tersebut dapat membunuh virus dalam air dan menghasilkan air bersih sehingga diharapkan jika terjadi bencana, water treatment system bisa digunakan untuk produksi air bersih.
Rahmawati Husein, MCP., Ph.D, Dewan Pakar Lembaga Resiliensi Bencana mengungkapkan, penyerahan bantuan tersebut merupakan salah satu upaya membantu kesiapsiagaan untuk penanggulangan erupsi Gunung Merapi. “Kebutuhan utama pengungsi utamanya adalah air. Temasek Foundation dan Humanity Matters tidak hanya memberikan oxygen concentrator tapi juga alat penyulingan air. Air ini bisa dipakai 500 liter/jam untuk para pengungsi,” ujarnya.
Sementara itu, Drs. H. Tafsir, M.Ag, Ketua PWM Jawa Tengah dalam sambutan sekaligus kajiannya menegaskan bahwa umat Islam adalah umat paling bertanggung jawab menjaga air. “Terima kasih Pak Hasan bersama Temasek sudah berkolaborasi dengan MDMC. Temasek ini sudah banyak membantu Muhammadiyah. Umat Islam adalah umat paling banyak menggunakan air. Maka umat Islam paling bertanggung jawab menjaga air. Sekali lagi, air adalah sarana mensucikan diri untuk ibadah,” ungkapnya.