Di tengah hiruk pikuk wisuda ke-81 Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) pada Rabu (28/8), sosok Muhammad Zadun Naja, seorang wisudawan tuli, berhasil mencuri perhatian. Tidak hanya berhasil menyelesaikan studinya di Program Studi (prodi) Ilmu Komunikasi, Naja juga sukses menghasilkan film dokumenter berkualitas sebagai tugas akhir.
Naja membuktikan bahwa keterbatasan bukanlah penghalang untuk meraih prestasi. Dengan semangat juang yang tinggi, ia berhasil melewati berbagai tantangan selama perkuliahan. “Saya ingin membuktikan bahwa mahasiswa tuli juga bisa berprestasi dan berkontribusi di bidang yang saya cintai,” ungkap Naja.
Film dokumenter berjudul “Cahaya dalam Keterbatasan” yang dibuat Naja mengangkat tema tentang potensi dan kemampuan penyandang disabilitas. Melalui film ini, Naja ingin memberikan pesan kepada masyarakat bahwa orang tuna rungu juga memiliki hak yang sama untuk berkarya dan berprestasi.
“Proses pembuatan film ini sangat menantang, terutama dalam hal komunikasi. Namun, dengan dukungan dari dosen, teman-teman, dan keluarga, saya berhasil menyelesaikannya,” ujarnya.
Prestasi Naja tidak hanya membanggakan dirinya sendiri, tetapi juga menjadi inspirasi bagi mahasiswa difabel lainnya. Program Studi Ilmu Komunikasi UNIMMA pun turut memberikan apresiasi atas keberhasilan Naja. Kaprodi Ilmu Komunikasi mengungkapkan rasa bangga dengan prestasi Naja. “Ini membuktikan bahwa UNIMMA berkomitmen untuk menciptakan lingkungan belajar yang inklusif bagi semua mahasiswa,” tuturnya.
Adapun Rektor UNIMMA, Dr. Lilik Andriyani, SE., MSI, juga menyampaikan kekagumannya terhadap Naja. “Naja telah membuktikan bahwa keterbatasan bukanlah penghalang untuk mencapai kesuksesan. Keberhasilannya ini menjadi inspirasi bagi kita semua,” ujar Rektor.
Orang tua Naja pun tak kalah bangga atas pencapaian anak mereka. “Kami sangat bersyukur atas dukungan yang diberikan oleh UNIMMA. Berkat mereka, anak kami bisa lulus hari ini dengan hasil yang memuaskan,” ujar orang tua Naja.