Dalam rangka untuk meningkatkan kepenulisan artikel ilmiah pada jurnal Internasional, UM Magelang menyelenggarakan “Pelatihan & Pendampingan Penyusunan Artikel Ilmiah pada Jurnal Intrernasional Terindeks Scopus” pada Sabtu 7/11. Kanthi Pamungkassari selaku ketua panitia mengatakan, kegiatan pelatihan tersebut diikuti 64 peserta yang terdiri dosen UM Magelang utusan program studi dan beberapa dosen dari Politeknik Magelang.
Lebih lanjut Kanthi mengatakan, keberadaan artikel ilmiah pada jurnal internasional sangat penting seiring dengan regulasi yang ada dalam menunjang internasinalisasi universitas. “Banyak dosen yang memiliki penelitian berkualitas namun belum memiliki kemampuan menulis artikel dengan standar mutu yang berlaku secara internasional. Akhirnya produk artikelnya dianggap belum layak untuk dimuat di dalam halaman-halaman jurnal bergengsi. Atau kalaupun memiliki produk artikel, namun belum mengetahui prosedur dasar pengiriman karya ilmiahnya tersebut,” ungkap Kanthi.
Kegiatan yang diselenggarakan di Aula Rektorat Kampus 2 UM Magelang tersebut dibuka langsung oleh Rektor UM Magelang Ir. Eko Muh Widodo, MT. Rektor dalam sambutannya mengatakan, beberapa dosen UM Magelang sudah berhasil mengirim artikel ilmiah dan dimuat di jurnal Internasional terindeks scopus, namun belum sesuai dengan jumlah yang diharapkan.
UM Magelang lanjut Rektor, memberikan fasilitas bagi para dosen melalui seminar pelatihan untuk lebih meningkatkan motivasi dan kemampuan menulis artikel ilmiah pada jurnal Internsional terindeks scopus. “Ada stimulasi biaya dari Universitas bagi dosen yang menulis pada jurnal internasional,” ungkap Rektor.
Pada acara tersebut panita menghadirkan pemateri yang sudah berkompeten yakni Dr. Muhammad Japar, M.Si., Kons, dosen FKIP UM Magelang, dan Dr. Eng. Achmad Widodo, ST., MT dosen Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang. Muhammad Japar dalam materinya mengatakan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menulis artikel jurnal internasional diantaranya judul simpel, mengandung masalah yang akan dipecahkan, orisinal, dan masalah lingkup kecil suatu wilayah tetapi dikemas secara nasional.
Lebih lanjut Japar menjelaskan beberapa kriteria jurnal internasional diantaranya karya ilmiah atau memiliki kaidah dan etika keilmuan, memiliki ISSN, ditulis menggunakan bahasa resmi PBB, dan dewan redaksi adalah pakar di bidangnya paling sedikit berasal dari empat negara. Adapun Achmad Wododo dalam materinya mengupas tuntas tentang teknik dan prosedur penulisan artikel ilmiah untuk jurnal internasional. Di sela materinya Achmad Widodo mengatakan, para peneliti sudah semestinya untuk mempublikasikan hasil penelitiannya dalam rangka untuk mendaftarkan penemuannya serta mendapatkan label kualitas riset dan untuk mendapatkan catatan permanen tentang riset.(RIFAI-HUMAS)