Maraknya ojek online di Magelang hendaknya diimbangi dengan pengetahuan dan ketrampilan para pengemudinya dalam keselamatan berkendara, termasuk cara mengantisipasi dan menangani kecelakaan di jalan raya. Berawal dari gagasan itulah, dua dosen Fikes UM Magelang yakni Ns. Eka Sakti Wahyuningtyas M.Kep dan Ns. Nurul Hidayah MS mengajukan proposal Program Kemitraan Universitas (PKU) UM Magelang dengan judul “PKU Bagi Paguyuban Ojek Online GrabBike Kota Magelang”.
Eka yang menjadi ketua panitia kegiatan menjelaskan, pesatnya perkembangan ojek online di Magelang perlu dimbangi dengan peningkatan pengetahuan dan ketrampilan pengendara ojek tentang keselamatan berkendara serta bagaimana mengantisipasi kecelakaan di jalan raya. Salah satunya terkait penanganan luka akibat kecelakaan.
Dosen yang juga aktif di Pusat Penelitian Penyembuhan Luka Eksperimental UM Magelang tersebut mengungkapkan, dari data yang ada, kasus kecelakaan lalu lintas di wilayah hukum Polres Magelang meningkat sepanjang tahun 2015. “Peran serta komunitas ojek online sebagai bagian dari penyedia pelayanan transportasi umum sangat dibutuhkan dalam mencegah dan menanggulangi dampak yang terjadi dari kejadian kecelakaan lalu lintas tersebut,” ujar Eka.
“Inilah tanggung jawab kami selaku dosen. Di sini pentingnya transfer ilmu pengetahuan dan hasil-hasil penelitan dari dunia kampus kepada komunitas ojek online untuk mendukung keselamatan kerja di jalan raya”, ungkap Eka yang sejak tahun 2017 resmi menjadi anggota organisasi internasional di bidang manajemen perawatan luka European Wound Management Association (EWMA) tersebut.
Eka mengungkapkan, sebanyak 15 pengendara ojek online di Magelang yang mengikuti Pelatihan Perawatan Luka sebagai bagian Pertolongan Pertama pada Kecelakaan. Kegiatan dilakukan setiap Sabtu di minggu ketiga dan keempat selama bulan Januari hingga Februari. Mereka sangat antusias mengikutinya. Ketua Paguyuban Ojek Online Grab Bike Kota Magelang Agus Ismail menyambut antusias kegiatan tesrebut dan menyampaikan bahwa penanganan luka tidak bisa dianggap remeh, setiap pengguna jalan yang menjadi bagian dari transportasi umum diharapkan memiliki kemampuan yang baik di bidang pertolongan pertama pada kecelakaan di jalan raya.
Nurul Hidayah, anggota tim pelaksana menambahkan, kegiatan tersebut mencakup beberapa tahapan dari pelatihan manajemen pertolongan pertama, peningkatan keterampilan penanganan luka kecelakan, sampai simulasi untuk penerapan penatalaksanaan manajemen luka sebagai bagian dari pertolongan pertama. “Selama kegiatan, para peserta juga memperoleh materi tentang prinsip-prinsip dasar penyembuhan luka dan teknik-teknik pembalutan luka modern,” pungkasnya.
HUMAS