Selama ini temulawak dijadikan olahan obat-obat herbal oleh masyarakat. Namun belum banyak yang tahu bahwa kandungan dalam temulawak dapat dijadikan sebagai antidepresan. Kandungan curcumin dalam temulawak diyakini dapat  menurunkan depresi dan meningkatkan kekebalan tubuh. Hal itulah yang kemudian diteliti oleh lima mahasiswa UM Magelang dengan menemukan istilah Lawak Tesi atau Temulawak Anti Depresi .

Adalah Kholifatun Putri, Ridho Panggah Prasetya, Panji Yudha, Lilik Kurniati, serta Aprilia Yunita mahasiswa  Fikes UM Magelang yang menuangkan gagasan penelitian  ke dalam proposal berjudul “Ekstrak Temulawak sebagai Anti Depresi” yang diajukan dalam PKM Dikti Tahun 2016 dan telah lolos pendanaan oleh Dikti. Dibawah bimbingan Widarika Santi Hapsari S.Farm M.Sc yang merupakan dosen Fikes, kelima mahasiswa itupun melakukan penelitian yang dimulai dari bulan April sampai dengan bulan Juni 2017 di Laboratorium Farmasi Fikes UM Magelang.

Kholifatun, ketua tim mengatakan, proses penelitian berawal dari pemilihan rimpang temulawak yang telah dideterminasi untuk menyatakan bahwa tumbuhan tersebut benar-benar merupakan tumbuhan temulawak. Kemudian perlakuan kepada rimpang temulawakpun dilakukan mulai dari perajangan, pengeringan, penghalusan, maserasi, pengentalan sampai dengan tahap akhir yaitu pengujian ke hewan uji yang berupa mencit untuk mengetahui efek dari ekstrak rimpang temulawak sebagai anti depresi.

Melalui penelitian ini diharapkan dapat membuktikan bahwa kandungan dari rimpang temulawak dapat dijadikan sebagai alternatif penanganan depresi yang sering dialami oleh masyarakat. “Kami berusaha mencari formulasi yang tepat untuk pembuatan sediaan tablet ekstrak temulawak yang nantinya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat, ” ujar Kholifatun. (Humas-Yudia)