Perbedaan jumlah yang cukup signifikan antara jumlah guru Pendidikan Agama Islam (PAI) yang sebesar lebih dari 182.000 orang dibanding dengan pengawas (supervisor) PAI kurang dari 3.500 orang memacu Kementerian Agama RI untuk meningkatkan peran guru PAI menjadi supervisor melalui beasiswa pendidikan Kemenag RI.
Data menunjukkan, sampai saat ini masih ada sekolah ataupun madrasah yang tidak memiliki guru PAI, padahal setiap tahun baik Perguruan Tinggi Islam (PTI) maupun PTS selalu meluluskan calon guru PAI. Hal tersebut dikuatkan dengan adanya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dimana Indonesia menempati posisi ke-121 dari 185 negara, sementara negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura ada di urutan ke 64 dan 18. Hal tersebut membutuhkan percepatan pembangunan manusia.
Salah satu faktor penyebab rendahnya IPM Indonesia yakni guru di Indonesia masih menggunakan pola pendidikan lama yang bersifat reproduksi sehingga masih banyak yang belum mampu menganalisa apalagi menginisiasi. Guru masih terpaku pada buku, bukan pada pola untuk mengembangkan materi yang kreatif dan inovatif.
Padahal bila kita berkaca pada salah satu hadist shahih, disebutkan agar kita (guru) mengajarkan anak-anak kita sesuai dengan zamannya. Hal tersebut tentu saja memerlukan sekelompok guru yang mempu memberikan solusi creatif minority untuk dapat memecahkan masalah klasik menghadapi tantangan peradaban. Terlebih lagi saat ini memasuki era global, bila tidak kreatif dan inovatif, kita akan dapat “terlindas” oleh roda jaman yang terus berputar dengan cepat.
Paparan itu disampaikan oleh Direktur Pendidikan Agama Islam Dirjen Agama Islam RI Dr. H. Amin Haedari saat menyampaikan kuliah umum bertema “Peran dan Tantangan Guru PAI dalam Percaturan Dunia Global” di FAI UM Magelang beberapa waktu lalu (Sabtu 28/5). Acara yang diadakan di Kampus 2 UM Magelang itu diikuti oleh 82 mahasiswa PAI UM Magelang kelas beasiswa Kemenag RI.
Eko Muh Widodo, Rektor UM Magelang yang membuka acara kuliah umum tersebut menyampaikan bahwa UM Magelang terus berkomitmen untuk menghasilkan lulusan yang berkompeten khususnya guru Agama Islam, terlebih saat ini UM Magelang telah mulai membuka Program Pasca Sarjana Manajemen Pendidikan Islam (MPI). Diharapkan dengan dibukanya program magister tersebut para guru dapat lebih meningkatkan kualitas melalui metode pembelajaran dengan menggunakan kurikulum yang tepat.