Tata kelola keuangan Usaha Kecil Menengah (UKM) yang baik dan dapat dipertanggungjawabkan sekarang ini menjadi hal yang penting dalam pengajuan kredit dan perolehan ijin dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag).  Dalam membantu para pelaku UKM untuk mengelola keuangannya, Dosen UM Magelang Nur Laila Yuliani, S.E, M.Sc dan Drs.Dahli Suhaeli, M.M melakukan pelatihan akuntansi untuk UKM di Kota Magelang pada Sabtu, (20/01).

Pelatihan yang dilaksanakan di Laboratorium Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Kampus 1  tersebut mengundang 14 UKM yang ada di Kota Magelang. Nur Laila Yuliani, S.E,M.Sc selaku Ketua panitia kegiatan mengatakan bahwa pelatihan tersebut merupakan wujud pengabdian dosen unimma kepada masyarakat. Sebelumnya Nur Laila dan Dahli telah mengirimkan proposal penelitian  berjudul  PKU bagi KUB Makanan khas Magelang Guna Mewujudkan Tata Kelola Keuangan yang Akuntabel ke  Lembaga Penelitian Pengembangan dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP3M)  UM Magelang dan berhasil lolos serta mendapatkan pendanaan.

Selain melakukan pelatihan akuntansi, Laila juga menyebutkan bahwa selanjutnya akan diadakan pendampingan ke UKM tersebut. “Setelah para peserta bisa melakukan kegiatan akuntansi dari UKM masing-masing, nanti kita juga akan melakukan pendampingan dengan mengunjungi beberapa UKM. Disana kami akan melihat sejauh mana para pelaku UKM dalam mengelola keuangannya,” kata Nur Laila.

Dalam materinya Nur Laila menekannya kepada para peserta pelatihan untuk mencatat setiap keperluan yang dikeluarkan Ukm. Baik untuk keperluan usaha maupun keperluan pribadi. “Semua bahan baku harus di tulis apa adanya saja, agar memudahkan bapak-ibu untuk memahami penulisan pembeliannya. Semuanya di bedakan antara pembelian tunai dan yang kredit,” kata dosen yang sering disapa Ella tersebut.

Ella juga menjelaskan mengenai siklus awal untuk akuntansi UKM diantaranya menyimpan bukti, pencatatan pada jurnal kemudian dilanjutkan pencatatan pada buku besar. Ia juga menyampaikan bahwa siklus akuntansi dalam UKM diperlukan agar pencatatan data keuangan usaha bisa berjalan dengan baik dan lancar. Dosen akuntansi FEB tersebut juga menyebutkan bahwa paling tidak ada 8 pembukuan yang harus dimiliki oleh UKM. Pembukuan tersebut yakni pembukuan kas masuk, kas keluar, buku khusus arus kas, buku khusus pencatatan barang, Selain itu juga  buku inventaris, buku laba rugi, buku jurnal transaksi dan laporan keuangan.

Sementara meteri pelatihan yang berbeda disampaikan oleh Dahli. Ia menjelaskan mengenai tiga  hal yang turut mempengaruhi perkembangan sebuah UKM yaitu fasilitas, acsesbilitas, dan manajerial. “Ketiga hal tersebut harus terpenuhi dan saling berkaitan. Dengan tata kelola keuangan yang baik dan peran manajerial yag baik pula akan menentukan keberlangsungan sebuah UKM,” papar Dahli kepada para peserta pelatihan.

 

HUMAS