Saat ini situasi makro ekonomi Indonesia mengalami turbulensi dengan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap USD. Rupiah melemah hingga menyentuh level Rp.14.300 per USD merupakan level terendah yang pernah dicetak oleh Rupiah dalam 17 tahun terakhir.
Berdasarkan fenomena tersebut, Fakultas Ekonomi UM Magelang tergerak untuk memberikan pengetahuan dan pembelajaran mengenai makro ekonomi melalui kuliah umum yang diadakan pada Senin 14/9. Acara bertema “Ekonomi Indonesia di Ambang Krisis?”, diadakan di Auditorium kampus I UM Magelang dan diikuti kurang lebih 600 peserta dari mahasiswa program studi Manajemen dan Akuntansi FE UM Magelang.
Acara dibuka oleh Dekan FE Marlina MM, yang menyampaikan bahwa pelemahan nilai tukar rupiah dapat disebabkan menurunnya permintaan masyarakat atas mata uang rupiah. Melalui kuliah umum tersebut, lanjut Dekan, para mahasiswa diharapkan menjadi paham dan memiliki pemikiran kritis mengenai fenomena-fenomena perekonomian yang terjadi di Indonesia.
Pada kuliah umum tersebut, hadir sebagai pembicara yakni Prof. Dr. FX. Sugianto, dosen Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Diponegoro. Sugianto menjelaskan, perekonomian dunia pada tahun 2015 ditandai dengan membaiknya Ekonomi AS dan Uni Eropa dan melemahnya ekonomi Tiongkok. Kinerja tersebut bersamaan dengan kecenderungan menurunnya berbagai macam komoditas dunia dibanding tahun lalu walau sudah ada kecenderungan meningkat.
Sugianto menambahkan, dengan membandingkan berbagai indikator makro tersebut dapat diketahui bahwa posisi ekonomi Indonesia tidak seburuk tahun 1998, terutama pada industri perbankan, tidak terjadi kemacetan kredit yang tinggi. “Sistem stabilitas keuangan akhirnya berpengaruh pada stabilitas ekonomi yang lebih baik dibanding tahun 1998,” imbuhnya.
Di akhir perkuliahan, Doktor di bidang Ekonomi Moneter itu juga menyinggung tentang kesiapan Indonesia menghadapi MEA dari segi perekonomian, antara lain dengan meningkatkan kerjasama di bidang ekonomi dengan negara-negara ASEAN.(RIFA’I-HUMAS)