Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UM Magelang menyelenggarakan kegiatan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU)       bidang penelitian dan pengabdian pada masyarakat  dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dispermades) Kabupaten Magelang, Selasa (30/01).  Penandatanganan MoU yang diadakan di Auditorium Kampus 1 UM Magelang tersebut dilakukan antara Kepala Dispermades Drs. Sujadi   dengan Dekan FEB Dra. Marlina Kurnia, M.M, disaksikan Rektor UM Magelang Ir Eko Muh Widodo, MT.

Sujadi mengaku bahwa kerjasama antara UM Magelang dan Dispermades merupakam momen yang sudah ditunggu oleh pihak Dispermades. “Kami memang sedang menunggu adanya kerjasama dari UM Magelang. Terlebih sekarang ini dana desa yang diperoleh Kabupaten Magelang mencapai 300 miliar. Maka dari itu kami membutuhkan peran serta mahasiswa untuk mengawasi dan membimbing penggunaan dana desa. Dengan demikian kami berharap program Nawacita desa benar-benar dapat terwujud,” kata Sujadi.

Rektor UM Magelang, Ir. Eko Muh Widodo, M.T juga mengatakan bahwa pemanfaatan dana desa harus dikelola  dengan baik. “Melalui FEB sebagai pendamping pengelolaan dana desa di setiap desa agar dapat  dimanfaatkan  untuk kepentingan des,“ ujar Rektor.   Ia juga menyampaikan bahwa UM Magelang sudah bekerja sama dengan pemerintah Kabupaten Magelang melalui beberapa fakultas seperti program kesehatan desa, desa melek teknologi, trauma healing, dan pendidikan TPA.

Adapun Marlina mengatakan, sebelumnya FEB sudah  melakukan  pendampingan di tiga kecamatan dalam pengelolaan dana desa dan Bumdes, yakni Kecamatan Ngablak, Pakis dan Magersari. “Melalui kerjasama ini, saya berharap SDM dosen dan mahasiswa FEB dapat membantu masyarakat desa untuk memajukan ekonomi desanya,” kata Marlina.

Usai penandatanganan MoU, acara dilanjutkan dengan kuliah umum bertema  “Entrepreneurial Practice is the Key Strategy to Survive in the Changing World”  yang diikuti 278 mahasiswa semester 1 yang berasal dari  Prodi Manajemen dan Akuntansi.

Kuliah umum  diisi oleh pemateri Dr. rer.soc. Rangga Almahendra, S.T.,M.M yang merupakan dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gajah Mada (FEB UGM). Selain itu  Rangga juga merupakan penulis kedua novel best seller  yakni 99 Cahaya di langit Eropa  dan Bulan Terbelah di Langit Amerika.  Saat ini Rangga bersama istrinya, Hanum Salsabila Rais tengah menyelesaikan novel terbaru yang hampir dirilis yakni Faith and the City

Dalam kuliah umum yang berlangsung 2,5 jam itu, Rangga yang merupakan pendiri situs platform Kuliah Hak Segala Bangsa (KHSB)  itu menjelaskan, untuk bisa menangkap peluang kewirausahan harus bisa membaca peluang di pasar. “Mengikuti tren yang sudah ada, tidak menjamin keberhasilan usaha. Keberanian untuk tampil beda dari yang lain disertai dengan usaha yang tekun merupakan kunci keberhasilan sebuah usaha. Keberhasilan dan kegagalan merupakan satu paket yang harus dihadapi seseorang yang memulai sebuah usaha sehingga ketahanan untuk menghadapi kegagalan demi kegagalan juga harus dimiliki oleh seorang calon pengusaha,” jelas Rangga.

Direktur ADi TV tersebut juga menyampaikan bahwa  seorang mahasiswa harus memiliki manfaat bagi masyarakat. “Hidup itu bukan tentang menggapai prestasi saja. Sebagai mahasiswa kita sudah seharusnya tidak berhenti pada ijazah, tapi lebih dari itu, yaitu sebagai penyelamat umat,”  pungkasnya.

HUMAS