Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) mengadakan webinar internasional pada Kamis (11/8). Mengangkat tema Woundcare Management: an Update From Complementary Therapy’s Perspective, kegiatan berlangsung di Aula Gedung Fikes UNIMMA dan melalui ruang temu virtual. Diikuti sebanyak 200 peserta, webinar menghadirkan empat pemateri dari akademisi internasional dan juga Fikes UNIMMA. Ialah Dr. Sukanya Dej-adisai (Assitant Professor, Faculty of Pharmaceutical Sciences, Prince of Songkla University, Thailand), Dr. Mohd. Said bin Nurumal (Associate Professor, Kulliyah of Nursing International Islamic University Malaysia, Malaysia), Ns. Estrin Handayani, S.Kep., MAN (Dosen Keperawatan Fikes UNIMMA), Apt. Ratna Wijayatri, MSc (Dosen Farmasi Fikes UNIMMA).

Ketua penyelenggara webinar, Arief Kusuma Wardani, S.Si., M.Pharm.Sci menyampaikan kegiatan tersebut merupakan kolaborasi dari program studi Ilmu Keperawatan dan Farmasi. “Webinar ini dilaksanakan untuk merespon terapi komplementer dan pengobatan tradisional. Kita di sini akan mereview dan mendiskusikan bagaimana terapi komplementer bekerja dan dimanfaatkan,” kata Arief.

Sementara itu, Dekan Fikes UNIMMA, Dr. Heni Setyowati ER, M.Kes dalam sambutannya mengatakan bahwa webinar internasional kali ini dilaksanakan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman terkait penerapan terapi komplementer perawatan luka dalam praktik keperawatan dan apoteker. “Webinar ini berguna untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas sains di bidang kesehatan. Webinar ini juga salah satu pendukung bagi kelangsungan visi dan misi Fikes UNIMMA yaitu islamic, inovatif, and excelence,” tuturnya.

Dalam materinya, Dr. Sukanya menyampaikan materi tentang ramuan senyawa alami untuk penyembuhan perawatan luka. Sedangkan, Dr. Said Nurumal memaparkan mengenai proses penyembuhan luka. Ns. Estrin menyampaikan materi manajemen perawatan luka untuk luka bakar dan terakhir apt. Ratna menyampaikan tentang pemberian obat herbal dalam penyembuhan luka.

Dengan digelarnya webinar internasional tersebut, diharapkan peserta mendapat pemahaman yang lebih baik terkait pentingnya penerapan terapi komplementer untuk mencegah efek samping dan mengoptimalkan penggunaan terapi tersebut di kalangan tenaga kesehatan, khususnya perawat dan apoteker.