Forda UNIMMA Luncurkan Modul Literasi Digital Inklusif untuk Teman Tuli
07/02/2025

Humas UNIMMA

Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Forum Disabilitas (Forda) Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) kembali menunjukkan komitmennya dengan meluncurkan Modul Kelas Ayo Bareng Tuli Cakap Digital. Peluncuran modul diselenggarakan dalam acara Tular Nalar Summit 2025 yang digelar di kampus MMTC Yogyakarta pada Kamis (26/6).

Ahmad Wahyu, Ketua Forda UNIMMA mengatakan, modul tersebut dirancang sebagai upaya untuk menjawab tantangan besar yang dihadapi kelompok Tuli dalam era digital. “Kelompok Tuli termasuk dalam kelompok rentan yang sering tertinggal informasi karena hambatan komunikasi, terutama di ruang digital. Adanya banyak Tuli yang menjadi korban dunia digital menjadi bukti bahwa kurangnya informasi dan literasi digital belum sampai kepada kelompok rentan,” ujarnya.

Lebih lanjut dijelaskan, modul tersebut memuat tiga materi utama yaitu Hoaks, Judi Online, dan Penipuan Online yang merupakan isu digital yang marak di tengah masyarakat. “Modul yang kami buat sudah tersedia dalam versi cetak buku dan rencananya akan ada versi digital lewat platform web Mafindo,” tambahnya.

Meskipun saat ini difokuskan pada teman Tuli, Ketua Forda menyebutkan bahwa modul tersebut merupakan pilot project yang ke depannya akan diperluas untuk menjangkau ragam disabilitas lainnya, seperti daksa, netra, intelektual, dan mental. “Bagi kami di UKM Forda, peluncuran modul ini bukan hanya produk edukatif, tetapi semoga dampak inklusi benar-benar bisa kita rasakan bersama,” tuturnya.

Modul tersebut juga diharapkan dapat digunakan di sekolah-sekolah inklusi dan komunitas disabilitas, serta menjadi media advokasi bagi para pendamping dan relawan non-disabilitas. “Harapan kami, modul ini bisa menjangkau teman Tuli di seluruh Indonesia, agar mereka lebih siap menghadapi tantangan dunia digital dan tidak lagi menjadi korban kejahatan siber,” tambahnya.

Wahyu mewakili UKM Forda UNIMMA juga mengajak seluruh elemen kampus, mahasiswa, dan masyarakat luas untuk bersama-sama memperkuat inklusi digital. “Mari bersama-sama kita saling menjaga, mendukung, dan menyebarkan literasi digital bagi kelompok rentan terutama teman-teman disabilitas, karena saat ini semakin marak terjadi kejahatan di dunia digital,” pungkasnya.