Penuhi mata kuliah Modul Nusantara ke-4, mahasiswa Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) menghadiri Puncak Festival Lima Gunung XXI “Wahyu Rumagang”. Sebanyak 38 mahasiswa didampingi dosen dan koordinator PMM menuju Dusun Mantran Wetan, Desa Girirejo, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang pada Minggu (2/10) lalu. Festival berlangsung selama tiga hari dimulai 30 September hingga 2 Oktober 2022.
Naufal Afif, SA., M.Sc, Dosen Modul Nusantara mengatakan, dalam kegiatan tersebut selain belajar Modul Nusantara, mahasiswa juga berkesempatan mengenal budaya baru melalui ragam seni yang dipertunjukkan. “Sebelum dimulainya pertunjukan seni, mahasiswa diajak berkenalan dengan lukisan karya para seniman hebat seperti Luh Gede dan Pool Arghab. Selanjutnya, mahasiswa disuguhi pentas tari dan musik tradisional dari berbagai daerah. Diantaranya adalah Tari Kubro Siswo dari Mudo Siswo Bandongan, pentas musik tradisi Bamboo Percussion, tari jaipong kreasi “Bedog Lubuk” dari Karawang, dan tari “Kupu” dari Semarang,” ujar Naufal.
Seluruh mahasiswa PMM merasa sangat senang dan terhibur. Hal ini dirasakan oleh Muhammad Farhan, mahasiswa dari Universitas Oleo Kendari, Sulawesi Tenggara. “Senang karena punya pengalaman baru. Jadi belajar budaya baru karena di daerah saya tidak ada budaya seperti di sini. Apalagi acara ini menampilkan berbagai macam tarian, musik, seni, dan segala macamnya itu sangat luar biasa. Budaya seperti ini harus dilestarikan. Semoga muda-mudi di daerah sini bisa melestarikan budaya yang ada,” tutur Farhan.
Dalam festival tersebut, mahasiswa juga mendapat kesempatan bertemu dengan Yenny Wahid, putri Presiden ke-4 RepubIik Indonesia, KH Abdurrahman Wahid yang turut hadir.