Untuk menegakkan kembali budaya literasi di era globalisasi, Unit Pelaksanaan Teknis (UPT) perpustakaan UM Magelang mengadakan seminar dan workshop literasi di aula Fakultas Kesehatan (Fikes) kampus 2 UM Magelang pada Rabu (20/12).

Zamzanah Wahyu  Widayati, Kepala UPT Perpustakaan UM Magelang mengungkapkan, seminar dan workshop Optimalisasi Gerakan Literasi Sekolah yang diselenggarakan kerjasama UPT Perpustakaan UM Magelang dengan Asosiasi Tenaga Perpustakaan sekolah Indonesia (ATPUSI) Kota Magelang tersebut diikuti oleh 100 pustakawan yang berasal dari Kota/Kabupaten Magelang, Sleman, Wonosobo dan Temanggung.

Rektor UM Magelang, Ir.Eko Muh Widodo,M.T dalam sambutannya mengapresiasi kegiatan yang dilakukan UPT perpustakaan dan ATPUSI. “Sekarang ini budaya literasi siswa dan mahasiswa semakin memprihatinkan. Presentase budaya baca mereka jauh lebih kecil dibandingkan presentase budaya smartphone,”ungkap Eko sebelum membuka acara. Eko berharap acara workshop dan seminar ini dapat meningkatkan wawasan peserta akan pentingnya budaya literasI serta dapat  menumbuhkan budaya menulis.

Kegiatan Bertema “Implementasi Literasi Informasi dan Budaya Gemar Menulis di Sekolah” tersebut menghadirkan tiga Narasumber yaitu Dr. Hj. Sri Rohiyanti Zulaikha, S.Ag.,SIP., M.Si, Anna Nurhayati, S.I.PUST, dan Moh Mursyid, SIP.,MA.  Pada sesi pertama Sri Rohiyanti Zulaikha yang merupakan dosen ilmu perpustakaan dan informasi Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga membahas  tentang literasi informasi untuk mewujudkan sekolah yang unggul dan berprestasi. “Dalam mewujudkan tujuan sekolah, ada beberapa hal yang harus diperbaiki, yaitu tentang perpustakaan sekolah, literasi informasi dan program literasi informasi-Best Practice,” kata Sri.

Narasumber yang kedua yaitu  Anna Nurhayati, S.I.PUST,  pustakawan SD Muhammadiyah Sapen Yogyakarta. Menurut Anna gerakan literasi sekolah (GLS) merupakan sebuah upaya yang dilakukan secara menyeluruh untuk menjadikan sekolah sebagai organisasi pembelajaran yang warganya literat sepanjang hayat melalui pelibatan publik. Anna juga menjelaskan bahwa dalam melaksanakan pelaksanaan literasi sekolah dapat dilaksanakan dengan tiga  tahap, yaitu dengan penumbuhan minat baca melalui kegiatan 15 menit membaca sebagaimana telah diatur dalam Permendikbud 23 tahun 2015. Kemudian meningkatkan kemampuan literasi melalui kegiatan menanggapi buku pengayaan. Selanjutnya dengan meningkatkan kemampuan literasi di semua mata pelajaran dengan  mengggunakan buku pengayaan dan strategi membaca di semua mata pelajaran.

Sedangkan materi tentang kepenulisan disampaikan oleh narasumber ketiga, yaitu Moh Mursyid, SIP.,MA yang merupakan owner Azyan Mitra Media Publishing. Mursyid mengatakan bahwa menulis merupakan risalah agama. Menurutnya, menulis merupakan ajang menambah dan menyebarkan ilmu, pengembangan karir, mengabadikan moment, serta popularitas. Selain itu menulis juga dapat menyehatkan pikiran dan yang paling penting yaitu dapat mendatangkan uang. “Menulis tidak perlu menunggu mood karena mood  itu diciptakan bukan ditunggu. Jadi, mulailah menulis dari sekarang,” ajak  Mursyid.

Dalam kesempatan itu UPT perpustakaan UM Magelang memberikan  reward bagi tiga Pengunjung Aktif di Perpustakaan UM Magelang tahun 2017 yang diserahkan oleh Rektor UM Magelang didampingi Kepala UPT Perpustakaan dan Wakil Rektor 1 UM Magelang. Selain itu juga diberikan Donasi Buku dari Rumah Cinta Consultant untuk SD Muhammadiyah Inovatif Pujotomo yang diserahkan secara simbolis.

HUMAS