Revolusi Mental sebagai Dasar Memperkuat Karakter Bangsa melalui Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga guna Mewujudkan Generasi Muda yang Berkualitas. Itulah tema yang disampaikan oleh Kepala Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI dr. Surya Chandra Surapaty, M.PH, Ph.D dalam kuliah umum yang diadakan Rabu 24/2 di Aula Gedung Fikes Kampus 2 UM Magelang Mertoyudan.
Di hadapan 500 audiens yang sebagian besar mahasiswa UM Magelang, Surya yang selama menjabat di DPR aktif menjadi pansus beberapa Rancangan Undang-Undang (RUU) itu memaparkan tentang konsep kependudukan yang bermuara dari kuantitas dan kualitas. “Laju pertumbuhan penduduk Indonesia sebesar 1,4% per tahun membawa dampak pada bonus demografi pada tahun 2020 mendatang,” ungkapnya.
Selain itu juga ia menjelaskan, sejak era reformasi program Keluarga Berencana (KB) melemah. Hal itu menyebabkan angka kematian ibu melahirkan meningkat karena 4 Terlalu yakni terlalu muda melahirkan, terlalu tua melahirkan, terlalu banyak anak, dan terlalu rapat jarak kelahiran.
Anggota DPR dari fraksi PDI-P yang lahir di Palembang 65 tahun lalu itu juga menyampaikan tentang konsep inisiasi menyusui serta pentingnya Air Susu Ibu (ASI) yang berfungsi untuk kekebalan tubuh terutama pada ASI yang pertama keluar yang berwarna kuning.
Berkaitan dengan revolusi mental, ia mengajak kepada para mahasiswa untuk menjadi manusia yang berkompeten dan berkarakter dengan memiliki integritas, etos kerja, dan semangat gotong royong. “Karakter terbentuk karena faktor triangel yakni Tuhannya, dirinya, dan lingkungannya,” ungkapnya. Ia juga berpesan agar mahasiswa melakukan revolusi mental dengan mengutip pernyataan Bung Karno yakni bahwa Tuhan tidak akan mengubah suatu bangsa apabila bangsa tersebut tidak mengubah dirinya sendiri.
Selain kuliah umum, dalam kesempatan itu juga diadakan penandatanganan kerja sama (MoU) antara UM Magelang dengan BKKBN Provinsi Jawa Tengah yang dilakukan oleh Rektor UM Magelang Ir Eko Muh Widodo MT dan Kepala BKKBN Jawa Tengah Dra Condrorini M Kes. MoU tersebut berisi kesepakatan untuk melakukan kerjasama di bidang Tri Dharma Perguruan Tinggi dan berlaku selama 3 tahun.(YUDIA-HUMAS)