Untuk mencapai lulusan yang berkualitas, calon Farmasis Prodi Farmasi Fikes UM Magelang terus diberi pembekalan dari berbagai aspek. Setelah sehari sebelumnya mendapatkan materi pembekalan tentang Etika Profesi, di hari berikutnya mereka  mendapatkan materi  pembekalan tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit (K3 RS). Sama seperti  hari sebelumnya, pembekalan K3 RS yang diadakan Rabu 29/8 itu diikuti oleh mahasiswa  Prodi Farmasi semester akhir serta pengurus PAFI Magelang.

Tiara Mega Kusuma, M.Sc, Apt, Kaprodi S1 Farmasi Fikes UM Magelang menjelaskan, dua pemateri dihadirkan dalam pembekalan tersebut. Mereka adalah Taufiqurohman, S.Farm., Apt.(Praktisi dan Kepala Instalasi Farmasi RS Akademik UGM) serta Imron Wahyu Hidayat, M.Sc, Apt (dosen Farmasi UM Magelang).

Tiara berharap, pembekalan yang disampaikan oleh dua pemateri tersebut dapat menambah wawasan keilmuan serta referensi ketika kelak calon farmasis memasuki dunia kerja. “Setelah diberikan pembekalan tentang etika profesi, diharapkan lulusan kami dapat mempunyai   kompetensi tentang K3 RS sehingga nantinya mereka dapat bekerja sesuai standar yang telah ditetapkan,” ujar Tiara.

Taufiqurohman dalam paparannya antara lain mengungkapkan  bahwa akreditasi yang diperoleh  RS bertujuan untuk melindungi staff dan pasien di RS tersebut  sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh pemerintah. “Adapun standar internal termasuk upaya pencegahan kecelakaan kerja yang ditetapkan oleh rumah sakit mengacu pada standar  yang ditetapkan pemerintah dalam hal ini Permenkes RI,” kata Taufiq. Termasuk didalamnya, imbuhnya, adalah Standar Nasional Akreditasi Farmasi (SNAF).

Adapun Imron yang membahas tentang K3RS mengungkapkan bahwa farmasis yang bekerja di RS harus memastikan dirinya sehat dan selamat, ”Karena rumah sakit adalah rumahnya orang sakit sehingga kita sebagai farmasis harus sehat, termasuk memberikan pemahaman kepada pengunjung pasien bahwa anak – anak  tidak diperbolehkan ikut membezuk karena daya imun mereka masih rentan sehingga mudah dihinggapi penyakit.”

Imron juga mensupport mahasiswa agar mereka mengikuti uji kompetensi dan bekerja sesuai dengan kompetensinya agar ilmu yang diperoleh dapat diaplikasikan dan bermanfaat.

 

HUMAS