Indonesia memiliki catatan terjadi bencana yang tinggi. Ini karena letak geografis Indonesia diantara lempeng aktif samudra sehingga sering terjadi gunung meletus, gempa, dan tsunami. Salah satu tempat yang rentan menjadi terdampak bencana adalah Sekolah. Bank Data Dunia tahun (2010) menyebutkan bahwa 76% sekolah di Indonesia terletak di daerah rawan gempa. Maka Konsorsium Pendidikan Bencana (KPB) mengajak seluruh pihak untuk terlibat dalam Konferensi Nasional Pendidikan Bencana (Konas PB) 2 Tahun 2017.
Kegiatan bertema Pendidikan Bencana Era Kerangka Kerja Sendai untuk Pnguranagnb Risiko Bencana 2015 – 2030 tersebut diselenggarakan di Universitas Muhammadiyah Magelang (UM Magelang) pada 22-24 Agustus 2017. Konas PB sebelumnya diadakan di Jakarta tanggal 17 -18 Maret 2018.
Tujuan diselenggarakannya Konas PB 2017 yakni untuk merealisasikan potret Sekolah Aman Bencana yang tercantum dalam Kerangka Kerja Sendai untuk Pengurangan Risiko Bencana tahun 2015-2020. Dukungan pemerintah Indonesia untuk mewujudkan Sekolah Aman Bencana diantaranya melalui Surat Edaran (SE) Kemeterian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2010 No 7a/ SE/ MPN/ 2010 dan Peraturan Kepala (Perka) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) No 4 tahun 2010 tentang Pedoman Penerapan Sekolah/ Madrasah Aman Bencana.
Bukan hanya pemerintah yang bertanggung jawab untuk terwujudnya sekolah aman. Keterlibatan lembaga/ institusi lain sangat mendukung terealisasikannya sekolah aman bencana. Seperti Muhammadiyah Disaster Managemant Center (MDMC), Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBI) NU, Unicef, Humanitarian Forum Indonesia, Lingkar, Yakkum Emergency Unit (YEU), ASB, Dompet Dhuafa, Muslim Aid, YKRI, KYPA, Plan International, Disaster Managemant Institute of Indonesia (DMII), PKPU, dan MPBI.
Semarak terwujudnya sekolah aman bencana melalui Konas PB 2017 akan melibatkan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo untuk membuka Konas PB 2017. Hal tersebut mendorong pemerintah daerah untuk terus mengawal terealisasikannya sekolah aman bencana baik di wilayah Jawa Tengah secara khusus dan di wilayah lain di Indonesia pada umumnya.
Sebanyak 200 peserta hadir dalam Konnas PB 2017. Mereka merupakan perwakilan masing-masing pemangku kepentingan untuk pengurangan risiko bencana. Diantaranya perwakilan sekolah, lembaga nasional atau international, Perusahaan/ CSR, forum PRB perguruan Tinggi, dan lain sebagainya. Masing-masing peserta akan menjalani serangkaian kegiatan diantaranya Seminar Nasional dengan pidato kunci dari Deputi Bidang Koordinasi Pendidikan dan Agama Kementerian Koordinasi Pemberdayaan Masyarakat dan Kesejahteraan (Kemenko PMK), Prof. Dr. R Agus Sartono, M.B.A., Diskusi panel dengan tingkatan Sekolah Formal dan non Formal, Lomba Cerdas Cermat, Kunjungan Lapangan, Pameran Kebencanaan, dan Gelaran Akbar Malam Budaya.
Serangkaian kegiatan Konas PB 2017 ditutup dengan pembacaan Delarasi Potret Sekolah Aman sesuai Kerangka Kerja Sendai 2015-2030 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud), Muhadjir Efendy.
Kontak :
- Ketua Panitia : Budi Santoso (Ketua Divisi Pengurangan Risiko dan Kesiapsiagaan MDMC PP Muhammadiyah) 0856 4386 7371
- Humas Pantia Konas PB 2017 :Yudia Setiandini. (Humas UM Magelang) 0815 4292 402 (Humas)