Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) menggelar Upacara Puncak Milad ke-59. Acara dengan agenda Laporan Tahunan Rektor dan Orasi Ilmiah berlangsung di Auditorium Kampus 1 UNIMMA pada Kamis (31/8).
Rektor UNIMMA, Dr. Lilik Andriyani, S.E., M.SI di hadapan seluruh tamu undangan menyampaikan laporan capaian kinerja selama tahun 222-2023. “Penyampaian laporan pertanggungjawaban ini merupakan bentuk rasa syukur seluruh sivitas kepada Allah SWT. Serta wujud akuntabilitas, transparan dan komunikasi bagi semua stakeholder UNIMMA. Sehingga UNIMMA secara terus menerus akan meningkatkan mutu, kualitas sumber daya, kualitas layanan dan kerjasama sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan stakeholder serta mencapai daya saing nasional dan rintisan internasionalisasi,” tuturnya.
Adapun Prof. Dr. Lincolin Arsyad, M.Sc, Dewan Pakar Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah dalam sambutannya mengucapkan selamat atas bertambahnya usia UNIMMA. “Selamat Milad Ke-59 UNIMMA. 59 tahun bukan usia baru, sudah cukup mapan. Itu dibuktikan dengan prestasi yang telah disampaikan Rektor. Kita bangga dengan perkembangan UNIMMA,” ujarnya.
Prof Lincolin juga menekankan agar perkembangan UNIMMA di masa mendatang semakin menyadari posisi UNIMMA di Jawa Tengah. “UNIMMA harus memahami dengan pasti kondisi pasar yang akan kita hadapi agar tidak bertabrakan dengan perguruan tinggi lain. Oleh karena itu, tuntutan tenaga pengajar yang bagus dan punya visi jauh ke depan adalah suatu keharusan yang harus dicapai. Pengembangan kualitas SDM harus semakin ditekankan di masa mendatang”, tambahnya.
Acara dilanjutkan dengan Orasi Ilmiah oleh Dr. Nasitotul Janah, S.Ag., M.S.I, Dosen Fakultas Agama Islam (FAI) UNIMMA dengan judul ‘Inklusivisme Kompetitif Perspektif Al-quran sebagai Basis Toleransi Proaktif di Tengah Pluralitas Agama’.
Di penghujung acara, Ketua Badan Pembina Harian (BPH) UNIMMA, Drs. Sugiyono, MS. memberikan penghargaan kepada Tenaga Kependidikan (tendik) dengan masa kerja 20 tahun di UNIMMA. Penghargaan diterima oleh lima tendik yaitu Abdul Rohman, Iwan Sulistyono, Widaryanto, Chaerul Basri, dan Sugeng.