Dalam sehari, Jum’at 14/10, mahasiswa Fikes UM Magelang kompak mengadakan dua kegiatan yakni Semarak Peringatan Hari Kesehatan Jiwa se-Dunia (SPHKJ) yang diadakan di Gedung Fikes serta Workshop Program Hibah Bina Desa (PHBD) di Aula Kelurahan Sumberejo Mertoyudan.
SPKHJ yang digagas oleh BEM Fikes itu dirangkai dengan kegiatan donor darah, talkshow, dan konsultasi Psikologi gratis. Ubaidillah, Gubernur BEM Fikes mengatakan, donor darah diikuti oleh 80 peserta yang berasal dari mahasiswa dan pegawai UM Magelang. Adapun talkshow bertema “Meningkatkan Ketahanan Jiwa Remaja untuk Indonesia Raya” diikuti oleh mahasiswa Fikes dan peserta dari luar UMM Magelang dengan pemateri Arum Widinugraheni dari RSJ Magelang.
”Untuk konsultasi psikologi dihandel oleh pengurus Pusat Informasi dan Konseling Mahasiswa (Pikma) SuryaUnimma,” ujar Ubay. Kegiatan itu juga dirangkai dengan open recruitment volunteer Komunitas Peduli Schizophren Indonesia (KPSI) Simpul Magelang.
Adapun Workshop Rucemuk (Rumah Cegah Nyamuk) diadakan oleh Tim Pelaksana PHBD Budidaya Tanaman Hias sebagai Mosquito Repellent Anti Nyamuk yang merupakan kegiatan lanjutan dari program PHBD sebelumnya. Bintang Fauzia Muflikha, ketua Tim PHBD mengatakan, workshop diikuti oleh 20 peserta yang merupakan warga Kelurahan Sumberrejo yang sebelumnya mengikuti Lomba Rucemuk. “Workshop berisi penyampaian materi tentang Cara Menanam yang & Memelihara Tanaman Hias yang Benar oleh Bapak Supartono dari Dinas PTPP Kabupaten Magelang serta Teknik Pemasaran oleh Ibu Marlina Kurnia, Dekan FE UM Magelang,” terang Bintang.
Melalui workshop diharapkan para peserta dapat membudidayakan lima jenis tanaman hias yang telah diajarkan sebelumnya, serta dapat memasarkannya sebagai tambahan penghasilan. Lima jenis tanaman hias anti nyamuk itu yakni zodia, rosemary, geranium, marigold, dan lavender. “Dengan adanya showroom tanaman hias yang terletak di belakang Balai Kelurahan akan memudahkan masyarakat yang membutuhkan atau membeli tanaman hias tersebut,” imbuh Bintang. Showroom tersebut nantinya akan dikelola oleh warga setempat.
Dalam workshop para peserta juga mempraktekkan cara menanam yang benar termasuk teknik merawatnya. Para peserta mengaku senang dapat mengikuti kegiatan tersebut dan berharap dengan ditamannya tanaman repellent lingkungan di daerah Sumberrejo akan terlihat asri, rimbun dan indah karena setiap rumah memiliki lokasi pembudidayaan tanaman hias repellent anti nyamuk sendiri. “Tidak menutup kemungkinan pula Kelurahan Sumberrejo berpeluang menjadi wilayah percontohan sebagai wilayah yang siap menghadapi wabah DBD,” ungkap Rohmayanti M.Kep, dosen pembimbing PHBD.(YUDIA-HUMAS)