Tiga mahasiswa Prodi D3 Otomotif Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah (UM) Magelang yaitu Fat Qurohman, Angga Tri, dan Agung Setyo Pambudi, berhasil menciptakan inovasi baru dalam bidang teknologi sistem refrigerasi.

Sistem refrigerasi atau yang lebih dikenal sistem pengatur suhu ruangan atau AC telah memainkan peran penting dalam kehidupan sehari-hari. Tidak hanya terbatas untuk peningkatan kualitas dan kenyamanan hidup, namun juga telah menyentuh hal-hal esensial penunjang kehidupan manusia.Teknologi ini banyak diaplikasikan untuk penyimpanan dan pendistribusian makanan, penyejuk udara untuk kenyamanan ruangan baik pada industri, perkantoran, transportasi, dan rumah tangga. Bahkan, saat ini sistem AC pada kendaraan telah menjadi peralatan standar, dan baik bagi mobil pribadi maupun bus untuk meningkatkan kenyamanan berkendara.

Selama ini mesin AC merupakan peralatan konversi energi yang mentransfer kalor dari media bertemperatur rendah ke media bertemperatur tinggi. Untuk itu, ketiga mahasiswa UM Magelang mempunyai inovasi baru yang disampaikan melalui Program Kreativitas Mahasiswa Penelitian (PKMPE) yang berhasil lolos dari Ristekdikti tahun 2018, yang dituangkan dalam proposal berjudul “Sistem Refregerasi Kompresi Uap Menggunakan Double Katup yang Dipasang Seri.”

Fat selaku ketua panitia mengatakan ”Ide penelitian ini diperoleh dari permasalahan pengaruh kinerja disetiap katup ekspansi pada AC mobil. Terlihat dalam prosesnya menghasilkan tekanan dan temperatur yang akan masuk ke evaporator. Pada kenyataannya proses ekspansi refrigeran tersebut tidak mendapatkan temperatur dan tekanan yang sesuai dengan proses ekspansi,” ungkap Fat.

Dalam proposal yang dibimbing oleh Bagiyo Condro Purnomo, S.T., M.Eng tersebut  Fat menyampaikan, penelitian ini merupakan temuan baru dari penelitian sebelumnya. Adapun penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penggunaan refrigeran MC-12 (Hidrokarbon) terhadap sistem AC pada mobil.

Melalui program ini diharapkan penggunaan refrigeran MC-12 dapat mengurangi dampak negatif. “Kami berharap dengan penggunaan refrigeran MC-12 lebih ramah lingkungan dan dapat mengurangi dampak negatif dari penggunaan refrigeran, sehingga AC mobil lebih nyaman dengan temperatur yang maksimal,” ujar Fat, Kamis (16/8). Ia menambahkan pengujian dilakukan dengan cara melakukan pengecekan pada dua kali penurunan (Drop Pressure) yang berbeda-beda sehingga temperatur dan tekanan sama ketika mencapai evaporator.

HUMAS