Muhammad Wahid Ibrahim, mahasiswa Prodi Manajemen S1 Fakultas Ekonomi UM Magelang berhasil meraih Juara 1 Duta Mahasiswa Genre Putra Jawa Tengah 2016. Penobatan dilakukan Jumat 9/9 di Hotel Quest Semarang setelah sebelumnya mengikuti seleksi yang ketat selama tiga hari (7-9/9). Ia berhasil menyisihkan 31 peserta lain yang berasal dari 31 wakil kota dan kabupaten di Jawa Tengah.
Nugroho Agung Prabowo, M.Kom Kepala Biro Kemahasiswaan UM Magelang yang memantau dan mendampingi mahasiswa dalam kegiatan tersebut mengatakan, selain wakil putra, UM Magelang juga mengirimkan wakil peserta putri yakni Zuana Dewi Murnisela mahasiswi Prodi Keperawatan S1 Fikes.
Agung mengatakan, Muhammad Wahid Ibrahim merupakan mahasiswa semester 5 yang memperoleh beasiswa Bidik Misi. Disamping itu dia juga aktif dalam organisasi Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) dan juga aktivis organisasi Pusat Informasi dan Konseling Mahasiswa (Pikma) SuryaUnimma milik UM Magelang. “UM Magelang bangga atas prestasi yang diraih,” ungkap Agung.
Lebih lanjut Agung mengungkapkan bawa PikmaSuryaUnimma telah eksis di UM Magelang sejak tahun 2012. Ibrahim saat ini menjabat sebagai wakil ketua Pikma SuryaUnimma yang diketuai oleh Renee Ayu Shinta Bimantari. Sejak diresmikan hingga kini Pikma Surya Unimma telah melakukan berbagai kegiatan yang bertujuan untuk mensosialisasikan program generasi berencana dengan menggandeng BKKBN serta Bapermaspuan Kabupaten Magelang. Selain Ibrahim, sebelumnya Pikma Surya Unimma juga mengirimkan salah satu aktivisnya dalam kegiatan serupa yakni Nur Resha Setiana Ayudiah.
Baik Muhammad Wahid Ibrahim dan Zuana Dewi Murnisela merupakan wakil dari Kabupaten Magelang dalam Pemilihan Duta Mahasiswa Genre Jawa Tengah 2016. Selain mendapatkan piala dan uang pembinaan senilai 5 juta rupiah,Ibrahim juga akan mewakili Jawa Tengah dalam Pemilihan Duta Genre Nasional Tahun 2016.
Acara yang digagas oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Tengah itu bertujuan untuk mensosialisasikan program penekanan jumlah penduduk yang terjadi karena pernikahan dini melalui program generasi berencana (genre). Para peserta diberi pertanyaan seputar pengetahuan tentang reproduksi, keluarga berencana serta kemampuan berkomunikasi.(YUDIA-HUMAS)