Empat mahasiswa Prodi PGSD FKIP UM Magelang yaitu Febri Kalingga Atriyanto, Dyas Anggraini Pandanwangi, Isnaeni Ulfa, dan Ira Aulia Sudiawati berhasil menciptakan inovasi baru dalam pembelajaran bahasa Jawa. Media pembelajaran yang diberi nama “Romusa Katulistiwa : Roti Muter Kadaluwarsa Kanggo Tulis Tinulis Aksara Jawa” ini juga merupakan judul proposal Program Kreativias Mahasiswa (PKM) yang berhasil lolos Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) 2018 bersama dua PKM UM Magelang lainnya. Ketiga proposal itu telah melalui tahapan Monev (Monitoring dan Evaluasi) Juli lalu.

Dalam proposal yang dibimbing oleh Galih Istiningsih, M. Pd. tersebut, Febri, ketua panitia  menjelaskan bahwa ide pembuatan Romusa berawal dari permasalahan di SDN Sriwedari 2 dan potensi dari Hotel Manohara di Borobudur. “Permasalahan di SDN Sriwedari 2 yaitu rendahnya kemampuan menulis aksara Jawa yang merupakan salah satu bagian dari mata pelajaran Bahasa Jawa, ” ungkap Febri.

Di sisi lain, lanjut Febri, Hotel Manohara merupakan hotel berbintang yang benar-benar menjaga kualitas makanan dan pelayanan seperti menggunakan roti tawar yang berkualitas tinggi. Di sana terdapat sisa roti yang kadaluarsa sehingga tidak digunakan. “Maka dari itu, kami mengolahnya menjadi clay atau malam berwarna kuning dan hijau,” ujar Febri

Febri menjelaskan, “Clay atau malam digunakan bersama papan putar lapis tiga  berbentuk lingkaran menyerupai jam dinding. Ketika jarum jam diputar dan menunjuk ke salah satu aksara Jawa, siswa diminta membentuk clay sesuai aksara tersebut lalu ditempelkan di media itu. Dengan metode tersebut siswa dapat mengingat  aksara Jawa yang dibentuknya tadi. Setelah menggunakan metode tersebut, kemampuan menulis aksara Jawa para siswa dapat meningkat.”

Febri berharap ke depannya Romusa akan lebih bermanfaat untuk mempermudah proses pembelajaran. Ia juga berharap agar proposal Pengabdian kepada Masyarakat (PKMM) ini mendapatan kesuksesan di PIMNAS yang akan digelar di Universitas Negeri Yogyakarta mendatang.

 

HUMAS