Perkembangan industri otomotif khususnya sepeda motor semakin berkembang dan variatif termasuk jenis produknya. Sekarang fungsi motor tidak hanya dijadikan sebagai moda transportasi, namun telah dijadikan sebagai sarana inovasi dan kreativitas untuk modifikasi sesuai dengan trend dan selera para pemiliknya.
Efek dari hobi tersebut, saat ini banyak dijumpai bengkel-bengkel yang menyediakan jasa modifikasi motor. Berkaitan dengan trend itulah, Fakultas Teknik UM Magelang berusaha untuk mengekplorasi kreativitas masyarakat khsususnya generasi muda dan pelajar dalam ajang Moto Modification Contest (MMC) 2017 Jateng-DIY. Selain sebagai ajang pengembangan kompetensi dalam berkreasi, MMC juga bertujuan untuk menumbuhkan jiwa enterpreneurship dalam dunia otomotif.
Acara yang merupakan rangkaian milad ke-53 UM Magelang itu mendapat respon positif dari para peserta dari berbagai wilayah di Yogyakarta dan Jawa Tengah, seperti Pati, Temanggung, Pacitan, Pekalongan, dan Salatiga. Tercatat ada 70 peserta mengikuti kegiatan yang diadakan di lapangan basket Kampus 2 UM Magelang. Hal itu disampaikan oleh Oesman Raliby Al Manan, ST.,M.Eng, ketua panitia, Sabtu 23/9.
Oesman menambahkan, ada enam kategori yang dipertandingkan dalam MMC kali ini, yaitu local street racing, local pure motion, open pure motion, open steer racing, fashion daily dan clasic street racing novice. “Total hadiah yang diperebutkan senilai 6,5 juta untuk enam kategori tersebut. Peserta juga mendapatkan piala dan piagam penghargaan. Selain juara pada enam kategori tersebut panitia juga memiilih kategori the Best Hdrographic/Carbonetic yang dimenangkan Abdullah Amin, the 90th Street Racing Style yang dimenangkan Pefrek, the Ultimate Airbrushing yang dimenangkan oleh Morwast – Part Paint, dan the Best Engine Look yang dimenangkan oleh Abidin dari CB Anak Lanang,”papar Oesman saat upacara penutupan yang berlangsung senja hari.
Selain menggelar lomba, di hari itu FT UM Magelang juga melakukan Grand Opening “Unimma Autocare/ UM Magelang Autorized”. Dalam acara itu Rektor UM Magelang Ir. Eko Muh Widodo MT mengatakan, bengkel otomotif tersebut merupakan hasil dari hibah yang diperoleh dari skim Ipteks Bagi Inovasi dan Kreativitas Kampus (IbIKK) yang sekarang bernama Program Pengembangan Usaha Produk Intelektual Kampus (PPUPIK) yang dibiayai Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM) Dikti Tahun 2016 senilai total 600 juta, dimana tahun ini merupakan tahun kedua. “Dana pendirian bengkel otomotif berasal dari dana multi years sebesar 600 juta ditambah uang pendamping dari universitas senilai 40 juta,” jelas Rektor.
Bagyo Condro Purnomo, M.Eng, salah satu dosen yang menyusun proposal PPUPIK mengatakan, bengkel otomotif tersebut diharapkan dapat menaikkan dana operasional mahasiswa (DOM) serta sebagai inkubator kompetensi dan interpreneur mahasiswa. “Selain itu juga sebagai implementasi hasil riset dosen dan mahasiswa Prodi Mesin Otomotif UM Magelang,” pungkas Bagyo.
HUMAS