Ketua Umum Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah, Noordjannah menyampaikan pidato iftitah di hadapan muktamirin ‘Aisyiyah dalam Sidang Pleno II Muktamar ‘Aisyiyah di GOR Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) pada Sabtu (19/11). Dalam kesempatan tersebut, Noordjannah juga menyinggung perihal penyelenggaraan Pemilu 2024. Sebagai proses demokrasi, pemilu hendaknya meniscayakan keadaban bagi para penyelenggara maupun pemilihnya agar pemilu dapat mencerminkan kualitas demokrasi.
Ia menjelaskan bahwa ‘Aisyiyah akan mendorong pemilu yang akan datang sebagai pemilu berkeadaban. “Jadikan perempuan ‘Aisyiyah dengan seluruh warganya menjadi agen pemilu berkeadaban. Jauhkan warga kita dari pemilu yang transaksional, cegah pemilu yang bisa membelah masyarakat, dan jadikan pemilu sebagai kontestasi untuk menghadirkan pemimpin yang bertanggung jawab,” pesan Noordjannah.
‘Aisyiyah, imbuh Noordjannah, akan mendorong pemimpin yang mempunyai integritas, berpihak pada kepentingan perempuan, dan menjalankan tugasnya untuk menghadirkan Indonesia yang lebih maju berlandaskan nilai agama, Pancasila, dan budaya bangsa. “Kita tidak boleh main-main lagi, belajar dari pemilu terdahulu yang bisa membelah masyarakat, bahkan sakitnya belum selesai sampai akan berlangsung pemilu yang akan datang,” tegasnya.
‘Aisyiyah berharap, penyelenggaraan pemilu bisa menjadi teladan bagi generasi muda bangsa. Oleh karena itu, Noordjannah mengajak seluruh komponen bangsa untuk menghadirkan pemilihan umum yang berkeadaban dan hasilnya memberikan harapan bagi kesejahteraan masyarakat.