Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) menghadirkan inovasi pembelajaran berbasis lingkungan melalui penerapan sistem akuaponik di SD Muhammadiyah 2 Alternatif (SD Mutual 2) Kota Magelang. Kegiatan yang merupakan bagian dari implementasi program Kampus Berdampak yang dilaksanakan sejak September hingga Desember 2025 ini, fokus memperkenalkan konsep kemandirian pangan dan kepedulian lingkungan kepada siswa sekolah dasar.
Melalui kolaborasi mahasiswa, yaitu Fina Ida Matussilmi, Niken Pramudya Wardani, Kurnia Indah Setyaningtyas, Bayu Putra Kurniawan, Nurul Latifah, dan Faratadia Anatama, akuaponik dipilih sebagai media belajar terpadu yang menggabungkan budidaya ikan dan tanaman dalam satu sistem berkelanjutan. Adapun instalasi dibuat menggunakan bahan-bahan sederhana seperti botol plastik bekas, pralon, dinamo air, kain flanel, dan netpot. Pemilihan botol plastik sekaligus menjadi sarana edukasi pengurangan sampah anorganik dan pemanfaatan kembali limbah rumah tangga.
Fina Ida Matussilmi mengatakan, penerapan akuaponik diintegrasikan dalam pembelajaran siswa kelas 6, sehingga konsep ekosistem, nutrisi, dan keseimbangan lingkungan tidak lagi berhenti pada teori. “Siswa mendapatkan kesempatan langsung menanam benih kangkung dan selada, memindahkan bibit ke media tanam, dan memantau aliran air dan perkembangan tanaman. Antusiasme siswa sangat terlihat saat mereka berinteraksi dengan instalasi yang memadukan kolam ikan sekolah dan tanaman dalam satu ekosistem saling menguntungkan,” jelasnya.
Lebih lanjut disampaikan bahwa akuaponik bukan hanya media belajar, tetapi juga cara membangun kesadaran lingkungan sejak dini. “Kami ingin siswa merasakan sendiri bahwa menjaga lingkungan bisa dimulai dari hal sederhana. Melalui akuaponik, mereka melihat bagaimana ikan, air, dan tanaman saling membutuhkan. Harapannya, pengalaman ini membuat mereka lebih peduli dan berani berinovasi,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala SD Mutual 2, Mustaqim, S.Pd.I., M.Pd., turut menyampaikan apresiasi terhadap inisiatif mahasiswa yang memberikan pengalaman belajar yang kontekstual sekaligus relevan dengan isu kemandirian pangan. “Program akuaponik ini sangat relevan dengan isu ketahanan pangan sekaligus edukasi lingkungan. Mahasiswa mampu mengemas kegiatan yang sederhana namun bermakna sehingga siswa memahami pentingnya menjaga lingkungan melalui praktik langsung,” tuturnya.
Adapun Arsa, siswa kelas 6 Al Batani, mengungkapkan kegembiraannya mengikuti proyek ini. “Seru banget bisa lihat tanaman tumbuh dari botol bekas, terus sambil merawat ikan juga. Belajarnya jadi lebih asyik,” tuturnya.
Melalui program ini, UNIMMA kembali menegaskan komitmen menghadirkan pendidikan yang berdampak bagi masyarakat. Instalasi akuaponik diharapkan dapat menjadi praktik baik yang berkelanjutan di SD Mutual 2 sekaligus menginspirasi siswa untuk lebih mencintai lingkungan dan memahami pentingnya kemandirian pangan sejak dini.