Terapi komplementer merupakan terapi pelengkap yang perlu dimiliki oleh perawat selain kompetensi keperawatan lainnnya. Kebutuhan masyarakat yang meningkat dan berkembangnya penelitian terhadap terapi komplementer menjadi peluang perawat untuk berpartisipasi sesuai kebutuhan masyarakat. Terpi alternatif ini juga menjadi program keunggulan dari Prodi S1 Keperawatwan Fikes UM Magelang.

Hal tersebut diungkapkan oleh Puguh Widiyanto, M.Kep, Dekan Fikes UM Magelang saat menyampaikan sambutan  dalam acara Studium Generale Terapi Komplementer pada Pelayanan Keperawatan dengan tema  Mudah, Berkah, dan Rejeki Berlimpah , Senin 10/9 di Aula Fikes Kampus 2 UM Magelang.

Sebanyak 215 mahasiswa S1 Keperawatan Fikes termasuk mahasiswa baru  mengikuti acara kuliah umum yang juga diikuti oleh Kaprodi dan  dosen S1 Keperawatan  Fikes UM Magelang tersebut. Dr. Hanung Prasetya S. Kp, S. Psi, M.Si (Psi), pakar terapi komplementer yang juga  tenaga pendidik di Poltekes Solo menjadi pembicara dalam kuliah perdana itu.

Dalam pemaparannya Hanung menyatakan bahwa Terapi Komplementer sangat diperlukan oleh perawat dalam menghadapi pasien. Terapi ini antara lain meliputi meditasi, relaksasi, dan yoga yang dapat menyembuhkan fisik pasien secara psikis.”Regulasi tentang terapi komplementer juga telah diatur oleh pemerintah dalam UU no.38 Tentang Keperawatan  Tahun 2014 pasal 30 dimana dalam menjalankan tugasnya perawat dibekali dengan terapi komplementer. Ia juga menegaskan bahwa terapi komplementer lebih ampuh daripada konseling yang dilakukan di puskesmas.

Hanung yang telah berpengelaman mempraktekkan ilmu terapi komplementer menuturkan bahwa setiap orang pada dasarnya bisa menghipnotis dan bisa dihipnotis. Untuk itu, ia mengaplikasikan salah satu kegiatan terapi komplementer dengan “menghipnotis” ratusan peserta kuliah umum. Beberapa peserta bahkan dapat benar-benar terhipnotis secara total. Pada sesi itu Hanung juga memberikan terapi bagi perokok dan juga praktek  terapi pada pasien migrain. “Untuk menghilangkan kecemasan, tekan titik tertentu, maka rasa cemas akan hilang,” kata Hanung.

Melalui kuliah umum yang berlangsung tiga jam itu Hanung menekankan bahwa profesi perawat dengan keunggulan menguasai terapi komplementer yang mudah dipelajari, dapat memberikan penghasilan sebagai perawat mandiri.

 

HUMAS