Desa Ringinanom terletak di Kecamatan Tempuran Kabupaten Magelang merupakan desa yang tergolong miskin. Tingkat kemiskinan mencapai 1.022 warga yang terdiri dari 668 warga miskin dan 354 warga sangat miskin. Desa ini tergolong lambat dalam perkembangan pembangunannya, khususnya proses pembangunan ekonomi. Jumlah sarana perekonomian seperti pasar, bank, koperasi, dan toko masih sangat minim. Selain itu sebagian besar penduduk bekerja sebagai petani dan buruh. Angka pendidikan di Desa Ringinanom juga masih sangat rendah yaitu masih sangat banyak warga yang belum tamat SD.
Berawal dari keprihatinan itulah, Tim Iptek bagi Wilayah (IbW) UM Magelang yang terdiri dari Khusnul Laely, S.Pd., M.Pd., Galih Istiningsih, S.Pd., M.Pd., Siti Nurul Iftitah, S.P., M.P., danMulato Santosa, S.E, M.Sc melaksanakan kegiatan IbW Kabupaten Magelang guna Mewujudkan PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) Berbasis Potensi Lokal di Daerah Miskin.
Ketua Tim Khusnul Laely, S.Pd, M.Pd menjelaskan kegiatan tersebut dilaksanakan selama tiga tahun mulai dari tahun 2014 hingga tahun 2016 dengan total dana yang diperoleh sebesar 200 juta. Pada tahun pertama ada 5 kegiatan yang dilakukan. Pertama, Program Perintisan Pos PAUD berupa kegiatan sosialisasi pentingnya PAUD. Kedua Program Perintisan Keaksaraan Fungsional (KF) berupa kegiatan Identifikasi Warga Belajar. Ketiga, ProgramTaman Bacaan Masyarakat yakni kegiatan Penyuluhan Peningkatan Kesadaran Membaca serta Pengadaan Sarana Taman Bacaan.
Selain itu juga Program Penguatan ProgramPerilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang dikemas dalam kegiatan Sosialisasi. Kegiatan lainnya yakni Pembinaan Program Sanitasi Lingkungan, yang dikemas dalam kegiatan Identifikasi Jamban dan MCK serta Pengadaan Jamban dan MCK oleh Warga PKBM.Khusnul juga menyebutkan pada tahun kedua sejumlah kegiatan dilakukan diantaranya Program Gerakan Posyandu Sehat berupa Penguatan Kader Posyandu melalui studi banding pada posyandu berprestasi. Kegiatan lainnya yakni Program Perintisan Posyandu Lansiaberupa kegiatanIdentifikasi Warga Posyandu Lansia. Disamping itu juga melakukan Program pendampingan PAUD melalui kegiatan parenting pola asuh anak usia dini dan pengurusan ijin operasional PAUD.
Program pendampingan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) juga dilakukan yakni berupa pelatihan kader perpustakaan dan sosialisasi berdirinya TBM serta Program pendampingan Keaksaraan Fungsional melalui kegiatan penyusunan modul pelaksanaan Keaksaraan Fungsional dan penyelenggaraannya. Kegitan lain yang dilakuakn di tahun kedua adalah Pengadaan life skill dan home industri Pada tahun ketiga, pengabdian yang dilakukan meliputi empat kegiatan program yakni Program Pendidikkan, Kesehatan, Pertanian, dan Penganggulangan keimiskinan. Pada Program Pendidikan kegiatan yang dilakukan yakni mendirikan PAUD AR-RAYYAN Ringinanom, Program Kesehatan berupa Gerakan Posyandu Sehat dan Perintisan Posyandu Lansia. Pada Program Penanggulangan Kemiskinan kegiatan yang dilakukan berupa pengadaan life skill yakni kegiatan menjahit dan servis HP, serta kegiatan home insdustry yakni pelatihan pembuatan kue basah dan kering dilanjutkan serta packaging yang dilakukan dengan vakum dan sealer. Program Pengembangan Pertanian dengan memanfaatkan lahan tanah yang tandus sebagai budidaya jamur menggunakan polibag.
Pada tahap persiapan untuk menjalankan program-program tersebut tim memberikan beberapa peralatan untuk program pendidikan antara lain, meja, kursi, bantuan buku-buku, serta papan tulis,. Peralatan yang dibutuhkan untuk program kesehatan berupa timbangan, obat-obatan. Sementara untuk program pengembangan pertanian tim memberikan berupa alat-alat untuk berbudidaya seperti sekop, polibag, pupuk. Selain itu, untuk program penanggulangan kemiskinan, tim memberikan berupa pengetahuan dan cara-cara untuk berwirausaha.
Khusnul mengakui, pada awalnya kegiatan pengabdian tersebut kurang mendapat sambutan. Akan tetapi, setelah dilakukan pengarahan masyarakat menyambut antusias kegiatan ini. Mereka mengharapkan adanya kegiatan-kegiatan yang ada dapat menambah wawasan tentang pengembangan Desa Ringinanom agar dapat meningkatkan pendidikan, kesehatan, dan perekonomian warga setempat. Seiring berjalannya waktu, Desa Ringinanom telah memperlihatkan kemajuannya dari masyarakat yang tidak peduli mengenai pendidikan dan kesehatan, sekarang masyarakatnya sudah mulai peduli dengan pendidikan maupun kesehatan. Bukan hanya itu, warga Desa Ringinanom juga sudah mau memanfaatkan lahan yang kosong untuk membudidaya berbagai macam sayuran sebagai penambah penghasilan warga.(YUDIA-HUMAS)