Program Studi (Prodi) S1 Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners, Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES), Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) terus berkomitmen untuk selalu meningkatkan daya saing baik di tingkat nasional maupun internasional. Seiring dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat sebagai pengguna lulusan FIKES UNIMMA, perlu adanya upaya untuk pengembangan dan inovasi kurikulum. Selain itu, kurikulum juga perlu disusun berdasarkan buku kurikulum AIPNI (Asosiasi Intitusi Pendidikan Ners Indonesia) 2021. Dalam mencapai hal tersebut, FIKES UNIMMA menyelenggarakan Workshop Review Kurikulum dan Penyusunan Roadmap Penelitian pada Rabu (13/7) yang dilakukan secara daring melalui Zoom Meeting dan luring di Grand Artos Hotel Magelang.
Dr. Heni Setyowati Esti Rahayu, S.Kp., M.Kes, Dekan FIKES UNIMMA dalam sambutannya menyampaikan, review kurikulum merupakan salah satu hal yang harus dilakukan oleh prodi karena regulasi berkembang secara cepat. “Di sisi lain, tuntutan dari masyarakat dan dunia kerja maupun perkembangan dari ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat, mau tidak mau membuat kita harus menyesuaikan dengan perubahan tersebut. Belum lagi dengan adanya kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah di tahun 2020 tentang MBKM yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk bisa menyesuaikan di dunia kerja supaya lebih siap. Sehingga perlu dikembangkan kurikulum,” ujar Dekan.
Lebih lanjut, Dr. Heni mengatakan bahwa kurikulum ibarat nyawa atau ruh dalam perguruan tinggi yang akan menghantarkan lulusannya agar sesuai dengan yang diharapkan oleh para stakeholder.
Dalam kegiatan yang digelar satu hari full tersebut, terdapat dua sesi acara. Sesi pertama, dihadirkan dua narasumber yang expert di bidangnya dalam acara workshop. Keduanya yaitu Erna Rochmawati, S.Kp., MNSc., M.MEd.Ed., Ph.D dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dan Prof. Dr. Suryani, S.Kp., MHSc dari Universitas Padjajaran (UNPAD) Bandung.
Erna dalam materinya menyampaikan terkait pengembangan kurikulum. Disebutkan, hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan kurikulum ialah urutan (sequence), keberlanjutan (continuity) dan keterpaduan (integration). Sementara itu, Prof Suryani memaparkan materi roadmap penelitian. Dijelaskan bahwa dosen adalah aset utama institusi pendidikan. “Dosen sebagai ujung tombak pelaksanaan penelitian, hasil dari penelitian dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dalam bentuk inovasi atau berupa teknologi tepat guna,” ujarnya.
Prof Suryani juga memaparkan, roadmap penelitian diperlukan agar penelitian lebih terarah sehingga tidak mancaura, menghasilkan produk atau kebijakan yang bermanfaat dan dibutuhkan bagi masyarakat. “Roadmap juga diperlukan agar bisa ditentukan keunggulan penelitian institusi dan dapat menjadi pedoman bagi para dosen dalam mengembangkan penelitia,” jelasnya.
Di sesi kedua, peserta sejumlah 22 dosen tersebut dibagi dalam tim kecil untuk berdiskusi menyusun bahan kajian dan materi praktikum serta pembahasan roadmap dan kurikulum. Penyusunan kurikulum prodi mencakup beberapa hal penting yakni keluaran yang diharapkan, sasaran dan tujuan pendidikan yang akan dicapai dan responsif terhadap kebutuhan stakeholder.