Di Indonesia, terapi komplementer dikenal dengan berbagai istilah, misalnya terapi alternatif, pengobatan tradisional, pengobatan komplementer, terapi holistik atau pengobatan alternatif. Baru-baru ini, popularitas terapi komplementer semakin meningkat dan digunakan bersama obat-obatan konvensional untuk mengatasi gejala pasien dan meningkatkan kualitas perawatan. Namun, beberapa terapi komplementer berpotensi menimbulkan efek samping atau berinteraksi dengan obat-obatan konvensional.
Untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam dalam penerapan terapi komplementer, program studi Profesi Ners, Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes), Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) mengadakan webinar internasional dengan tema “Implementation of Complementary Therapy In Nursing: An Update”. Acara diikuti oleh 290 peserta yang merupakan dosen keperawatan Indonesia, mahasiswa keperawatan di Indonesia, Taiwan, Thailand, Jepang dan Brunei Darussalam, perawat Indonesia yang bekerja di lingkungan klinis dan komunitas serta tenaga kesehatan lain di Indonesia. Menghadirkan empat narasumber dari empat negara, webinar digelar melalui ruang temu virtual Zoom Meeting pada Selasa (7/6).
Dr. Heni Setyowati Esti Rahayu, S.Kp.,M.Kes, Dekan Fikes UNIMMA mengatakan, tema webinar tersebut sesuai dengan visi misi prodi Ners yaitu Islami, Inovatif dan Unggul di Bidang Terapi Komplementer Keperawatan di Tingkat Internasional. “Terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam seminar ini, terutama para pemateri yang mau berbagi ilmu tentang terapi komplementer. Semoga meningkatkan pemahaman kita semua,” tuturnya.
Sementara itu, Rektor UNIMMA, Dr. Lilik Adriyani, S.E., M.Si dalam sambutannya mengatakan, meningkatnya kebutuhan masyarakat dan berkembangnya penelitian tentang terapi komplementer merupakan peluang bagi perawat untuk berpartisipasi sesuai dengan kebutuhan di lapangan. “Sehingga dengan diadakannya webinar internasional yang menghadirkan praktisi di bidangnya dari empat negara ini, diharapkan dapat sharing pengalaman dan update keilmuan terbaru,” ujar Rektor.
Pemateri webinar yang dihadirkan kali ini, terdiri dari empat akademisi dan praktisi dari empat negara. Ialah Assoc. Prof. Sangthong Terathongkum RN, Ph.D (Nursing), Dip.ACNP, Associate Professor-Ramathibodi School of Nursing dari Mahidol University, Thailand, Ns. Robiul Fitri Masitoh, M.Kep, Dosen Fikes dari UNIMMA, Indonesia, Dr. Yu-Ying Lu, Assistant Professor-School of Nursing dari National Taipei University of Nursing and Health Science (NTUNHS), Taiwan dan Dr. Khadizah Haji Abdul Mumin, Assistant Professor-Institute of Health Sciences and Research Fellow dari Universiti Brunie Darussalam, Brunie Darussalam.
Dalam webinar tersebut, Prof. Sangthong memaparkan konsep dan implementasi Arm Swing Exercise (ASE) bagi pasien diabetes. Disebutkan bahwa ASE adalah jenis latihan pikiran-tubuh berdasarkan psychoneuroimmunology yang dapat membantu untuk kesehatan. “Perawat dapat menerapkan ASE untuk meningkatkan hasil kesehatan yang lebih baik pada penderita diabetes dan penyakit kronis lainnya,” terangnya.
Adapun Dr. Lu menyampaikan materi tentang efek akupresur auricular pellet pada mual dan muntah pasca operasi bagi pasien yang menerima operasi ginekologi. Sementara itu, Dr Khadizah menjelaskan terapi komplementer berdasarkan praktek spiritual selama persalinan. Dan terakhir, Ns. Robiul menyampaikan terapi komplementer melalui akupresur terbaru untuk penderita diabetes