Guna memenuhi kebutuhan buku pegangan yang ditulis oleh dosen untuk mahasiswa sebagai bekal pengetahuan dasar dan digunakan sebagai sarana belajar, UM Magelang mengadakan Workshop Penulisan Buku Ajar hari Sabtu, 22/8 di Aula gedung Rektorat.

Kanthi Pamungkas Sari, M.Pd, ketua panitia menjelaskan bahwa saat ini baru 10% dosen UM Magelang yang membuat buku ajar, sedangkan 20% lainnya sudah membuat draft namun belum dibukukan. Melalui workshop ini diharapkan 100% dosen di UM Magelang memiliki keinginan untuk menulis. “Workshop ini bertujuan untuk memberikan motivasi kepada dosen di UM Magelang untuk menulis buku ajar,” ujar Kanthi.

Sebanyak 66 peserta mengikuti kegiatan yang dibagi menjadi dua tahap tersebut. Ir. Eko Muh Wiododo MT, Rektor UM Magelang yang membuka acara menyampaikan bahwa workshop penulisan buku ajar merupakan bentuk pengembangan kompetensi di bidang SDM. Rektor menargetkan minimal delapan buku dapat diterbitkan setelah pelaksanaan workshop.

Selama satu hari penuh, peserta mendapatkan materi dari dua nara sumber yakni Joko Irawan Mumpuni ( (Direktur Adicom IT School/dosen peneliti) dan Dr. Riana Mashar (motivator/dosen FKIP UM Magelang).

Joko dalam makalahnya memberikan kiat menjadi penulis buku. Proses penulisan buku didapat melalui informasi, pemahaman, kemampuan, ide penulisan, dan referensi. “Agar tulisan dapat dijadikan buku ajar, maka harus menggunakan sistematika yang konsisten, bahasa yang efisien sesuai EYD, serta informatif,” ungkap Joko. Ia menambahkan, agar buku enak dibaca, sebaiknya menggunakan kalimat pendek serta menulis seperti percakapan. Selain itu menulis buku ajar harus sesuai dengan disiplin ilmu, memiliki makna, otentik, dan dinamis.

Adapun Riana Mashar memaparkan tentang pengalamannya menulis buku ajar. Kandidat Doktor itu memaparkan unsur yang harus ada dalam pembuatan buku ajar, yakni prakata, daftar isi, batang tubuh yang terbagi dalam bab atau bagian, daftar pustaka, glosarium, dan indeks. Lebih lanjut Riana menegaskan bahwa buku yang diajukan bukan merupakan hasil terjemahan atau saduran dan harus bebas dari plagiarisme.(YUDIA-HUMAS)