World Health Organization (WHO) tidak merekomendasikanpenggunaan cairan disinfektan langsung ke tubuh manusia baikmelalui bilik sterilisasi maupun alat semprot sprayer. Hal tersebutyang mendorong Fakultas Teknik (FT) UniversitasMuhammadiyah Magelang (UMMagelang) dengan ketua timpengembangan, Dr. Budi Waluyo, MT untuk membuat BilikSterilisasi dengan metode ozone dan UV-C Light. Perangkat yang dinamakan Bilik Disinfektan Tekanan Rendah atau Negative Pressure Disinfection Chamber merupakan salah satu upayaUMMagelang sebagai perguruan tinggi untuk ikut mencegahpenyebaran Covid-19.

Jumat (14/5), Rektor UMMagelang, Dr. Suliswiyadi, M.Agbeserta tim pengembang Bilik Sterilisasi menyerahkan langsungperangkat tersebut ke Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Jl. Cik Ditiro Yogyakarta oleh dr. Agus Taufiqurrahman M.Kes, Sp.S. (Ketua PP Muhammadiyah), Dr Agung Danarto, M.Ag(sekretaris PP) dan Rahmawati Husein, MCP., Ph.D (wakil ketuaMCCC). Dalam sambutannya, Rektor menyampaikan bahwaBilik Sterilisasi tersebut sudah diproduksi sebanyak 4 buah dan sudah diserahkan ke beberapa rumah sakit rujukan Covid19 di Magelang. “Saat ini kami juga masih banyak menerimapermintaan dari puskesmas, rumah sakit dan beberapa instansipemerintah di lingkungan Magelang. Namun, melihat tingginyaaktivitas di PP Muhammadiyah, membuat kami menjadikan PP ini prioritas untuk mendapatkan Bilik Sterilisasi ini,” ungkapnya.

Bilik sterilisasi diterima langsung oleh Ketua PP Muhammadiyah, dr. Agus Taufiqurrahman M.Kes, Sp.S. Dalam sambutannya, Beliau mengapresiasi UMMagelang yang telah berusaha dengansegenap tenaga dan analisis keilmuan. “Semoga ini juga menjaditanda UMMagelang yang secara geografis ada di central PulauJawa, semoga menjadi center of excellence-nyaMuhammadiyah,” ujar dr. Agus.

Bilik sterilisasi buatan UMMagelang menjadi yang pertamaditerima dari pimpinan pusat, karena sebelum sebelumnya tidaklolos perizinan dari Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC). “Yang pertama dari UMMagelang ini kami terimakarena insyaallah aman, dengan Ozone,” ujar Agus.

Hal ini merupakan ikhtiar Muhammadiyah melalui MCCC, bersama-sama dengan seluruh ortonom menangani pandemic covid-19 ini sehingga semoga dapat memutus mata rantaipenyebarannya. “Terimakasih kepada teman-teman mahasiswadan dosen yang telah merintis ini. Sampai saat ini masihberkomitmen bahwa Muhammadiyah harus ambil andil untukpenanganan covid 19 ini,” imbuh Agus. Acara ditutup denganpenjelasan dan cara penggunaan Bilik Disinfektan Tekanan Rendah, bersama Rektor UMMagelang, dosen FT, mahasiswa dan jajaran pimpinan PP Muhammadiyah.

HUMAS