Sejumlah 17 dosen dan tenaga kependidikan (tendik) Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) turut menjadi bagian dalam pemecahan rekor MURI (Museum Rekor Indonesia) untuk tari sluku sluku bathok dengan peserta terbanyak. Pencatatan rekor digelar dalam rangka Hari Bayangkara ke-77 oleh Polres Magelang Kota pada Minggu (2/7) di Alun-alun Kota Magelang.

Disebutkan dalam laman polresmagelangkota.com, sebanyak 12.388 peserta yang terdiri dari TNI Polri dan masyarakat umum menari masal dengan gerakan tari yang melambangkan ketenangan hati dan pikiran. “Musik dan tarian ini diharapkan dapat mengingatkan kita semua untuk sejenak menenangkan diri, terutama di tengah menghangatnya situasi akibat eskalasi politik menjelang Pemili 2024,” ujar Kapolres Magelang Kota, AKBP Yolanda Evalyn Sebayang.

Ns. Ika Dewi, S.Kep, peserta perwakilan UNIMMA mengaku senang dapat terlibat dalam pemecahan rekor MURI. “Senang sekali bisa bersama-sama memecahkan rekor MURI. Dan tim dari UNIMMA solid dan menyenangkan, meski saat harus latihan masih sibuk tapi kita semua menyempatkan diri untuk latihan. Semoga lain kegiatan seperti ini bisa ikut berpartisipasi,” tuturnya.

Sementara itu, Ns. Robiul Masithoh, M. Kep yang juga menjadi peserta perwakilan UNIMMA mengungkapkan rasa bangganya. “Bahagia dan bangga, karena ini menjadi bagian dari nguri-uri budaya. Sluku sluku bathok itu artinya gotong royong, jadi dengan adanya tarian itu kita dapat mengetahui sejarah dan mengenal budaya,” ujar Robiul.