UNIMMA Tuan Rumah Sharing Session Forkom PTMA, Bahas SPMI dan Manajemen Risiko
09/04/2025

Humas UNIMMA

Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) melalui Badan Perencanaan dan Pengembangan (BPP) berkesempatan menjadi tuan rumah dalam Sharing Session yang diselenggarakan oleh Forum Komunikasi (Forkom) Perencanaan dan Pengembangan Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PTMA). Berkolaborasi dengan Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta, kegiatan dilaksanakan secara daring pada Kamis (4/9) dan menjadi wadah pertukaran pengalaman, strategi, serta penguatan perencanaan antar-PTMA dalam menghadapi dinamika pengelolaan pendidikan tinggi.

Acara dibuka oleh Koordinator Forkom, Munajat Tri Nugroho, ST., MT., Ph.D., yang menegaskan pentingnya kolaborasi antar-PTMA untuk memperkuat tata kelola perguruan tinggi. Sambutan berikutnya disampaikan oleh Rektor UNIMMA, Dr. Lilik Andriyani, M.Si yang menekankan relevansi forum tersebut bagi penguatan strategi dan tata kelola pendidikan tinggi di lingkungan Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah.

Dalam acara tersebut, Prof. Dr. Ir. Muji Setiyo, ST., MT., Kepala BPP UNIMMA memaparkan terkait penguatan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) yang terintegrasi dengan Rencana Strategis (Renstra). Menurutnya, penguatan SPMI tidak hanya sekadar memenuhi kewajiban regulasi, melainkan juga menjadi instrumen utama dalam memastikan kualitas tata kelola dan capaian strategis perguruan tinggi. “Perencanaan strategis yang selaras dengan SPMI akan memudahkan kampus dalam mengukur kinerja, mengevaluasi capaian, dan menyusun langkah perbaikan berkelanjutan,” ujarnya.

Prof. Muji juga menambahkan bahwa BPP UNIMMA secara konsisten menyusun kajian strategis dua kali dalam setahun sebagai dasar bagi pimpinan universitas dalam mengambil keputusan yang berbasis data dan analisis. “Kajian ini mencakup tren eksternal, dinamika internal, serta regulasi terbaru yang berpengaruh pada arah kebijakan perguruan tinggi. Saat ini, BPP UNIMMA tengah mengerjakan kajian komparatif antara Permendiktisaintek No. 39 Tahun 2025 dan Permendikbudristek No. 53 Tahun 2023. Hasil kajian tersebut diharapkan dapat memberi gambaran komprehensif bagi kampus dalam menyesuaikan strategi agar tetap relevan dengan perkembangan regulasi pendidikan tinggi,” jelasnya.

Paparan selanjutnya disampaikan oleh Suryani, S.Kep, Ns., M.Med.Ed dari UNISA Yogyakarta yang mengangkat tema manajemen risiko dalam perencanaan organisasi. Disampaikan bahwa pihaknya telah mengembangkan sistem pengelolaan manajemen risiko yang tidak berdiri sendiri, melainkan terintegrasi dengan sistem manajemen keuangan dan akuntansi. Lebih dari itu, sistem tersebut juga telah diselaraskan dengan Rencana Operasional (Renop), sehingga setiap potensi risiko dapat dipetakan dan ditangani sejak tahap perencanaan. Pendekatan ini dinilai mampu menjaga konsistensi pelaksanaan strategi, meningkatkan transparansi, sekaligus memperkuat akuntabilitas institusi dalam menghadapi tantangan yang semakin kompleks.

Melalui forum ini, UNIMMA menunjukkan komitmennya untuk terus memperkuat kolaborasi antarperguruan tinggi, berbagi praktik baik, serta mengembangkan sistem perencanaan dan pengendalian yang lebih adaptif terhadap dinamika regulasi dan tuntutan global.