Masih di tengah pandemi, Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) menggelar prosesi Wisuda ke-74 Magister, Sarjana dan Ahli Madya Periode II tahun akademik 2020/2021 pada Sabtu (27/3) di Auditorium Kampus 1 UNIMMA. Wisuda kali ini dilaksanakan tiga gelombang dan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan yang ketat. Sebelum memasuki area kampus, wisudawan diwajibkan mencuci tangan menggunakan sabun, dicek suhu tubuh dan masuk ke bilik sterilisasi. Wisudawan juga wajib memakai masker dan face shield selama berada di lingkungan kampus.
Andi Widiyanto, M. Kom, Ketua Panitia Wisuda UNIMMA menyebutkan, prosesi wisuda diikuti oleh 278 wisudawan/wisudawati yang terdiri dari 1 wisudawan dari Program Diploma Tiga (D-3), 274 wisudawan Program Strata Satu (S-1) dan 3 wisudawan Program Strata Dua (S-2). Dari 278 wisudawan, 33 diantaranya memperoleh predikat cumlaude. “Wisudawan terbaik diraih oleh Khafidhotul Uliyah dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,95 dari Program Studi (Prodi) Akuntansi S-1, Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Sementara waktu tempuh studi tercepat diraih oleh Risma Fauziah, wisudawan dari Prodi Ilmu Hukum S-1, Fakultas Hukum dengan masa tempuh 3 tahun 4 bulan 9 hari, “ jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Rektor UNIMMA, Dr. Suliswiyadi, M.Ag menyampaikan selamat kepada wisudawan. “Momentum wisuda meskipun secara luring dan daring (untuk orang tua wali) adalah sesuatu yang kita tunggu-tunggu karena merupakan bukti capaian pendidikan yang bersejarah dalam perjalanan hidup. Bagi UNIMMA, proses wisuda merupakan momen terbaik untuk menunjukkan perannya yang dalam kondisi sesulit apapun tetap dapat melahirkan kader-kader terbaik,” ujar Rektor.
Sementara itu, Khafidhotul Uliyah, wisudawan terbaik yang juga penerima beasiswa bidikmisi selama perkuliahan mengungkapkan rasa harunya di hadapan tamu undangan dan wisudawan lainnya. Uliyah mengucapkan rasa terima kasih dan permohonan maaf selama berada di bangku kuliah kepada seluruh keluarga besar UNIMMA. “Dengan diwisudanya kita, bertambah pula tanggung jawab moral atas gelar yang disematkan bersamaan dengan nama kita. Tanggung jawab sebagai mahasiswa boleh saja usai, lantas bukan berarti kita cepat berpuas diri,” tuturnya sambil menahan tangis.
Wisuda diselenggarakan secara singkat dan tanpa dihadiri orang tua wali wisudawan.