2 Proposal Lolos Batch II, UNIMMA Raih Total 11 Hibah Abdimas dari DPPM Tahun 2025
07/24/2025

Humas UNIMMA

Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) kembali menorehkan prestasi membanggakan dalam bidang pengabdian kepada masyarakat (abdimas). Berdasarkan Keputusan Direktur Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Nomor 0589/C3/DT.05.00/2025 tanggal 17 Juli 2025 tentang Penerima Pendanaan Program Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri Program Pengabdian kepada Masyarakat Batch II Tahun Anggaran 2025, dua dosen UNIMMA berhasil meraih pendanaan dengan skema Pemberdayaan Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM).

Dua dosen tersebut adalah Dr. Retno Rusdjijati, M.Kes dengan program berjudul “Penerapan Program Pekarangan Pangan Lestari (P2L) Plus dalam Upaya Mewujudkan Desa Bebas Stunting di Desa Banyuroto, Sawangan, Magelang”. Serta Ns. Robiul Fitri Masithoh, M.Kep melalui program berjudul “Peningkatan Pangan Bergizi Berbasis Ubi Kayu dengan Memanfaatkan Pupuk Cair-Padat dari Popok Bayi Bekas bagi Kelompok Wanita Nonprofit Tegalrejo.”

Sebelumnya, pada Batch I, 8 proposal pengabdian kepada masyarakat skema Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) dan 1 pengabdian kepada masyarakat pendanaan multitahun skema Pemberdayaan Wilayah (PW) dari dosen UNIMMA telah lebih dulu dinyatakan lolos. Dengan tambahan dua proposal ini, total ada sebelas proposal pengabdian kepada masyarakat dari UNIMMA berhasil memperoleh pendanaan nasional di tahun anggaran 2025.

Rektor UNIMMA, Dr. Lilik Andriyani, S.E., M.Si, mengungkapkan kebanggaannya atas pencapaian para dosen UNIMMA. Ia menekankan bahwa hibah pengabdian yang diperoleh kali ini sangat relevan dengan kebutuhan masyarakat, khususnya di wilayah Magelang dan sekitarnya. “UNIMMA mendapatkan hibah penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dari DPPM yang pendanaannya cukup signifikan. Proposal-proposal yang diajukan dosen kami sangat inline dengan permasalahan nyata di masyarakat dan diarahkan untuk mendukung pembangunan masyarakat ke depan,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Rektor menegaskan pentingnya kolaborasi dalam pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat dengan semua lini. “UNIMMA siap berkolaborasi dengan pemerintah, masyarakat, LSM, dan berbagai pihak lainnya dalam semangat kerja sama hexahelix. Sinergi ini menjadi kunci untuk menyelesaikan berbagai tantangan yang dihadapi masyarakat di era digitalisasi seperti saat ini,” tambahnya.

Sementara itu, Dr. Retno Rusdjijati, M.Kes, salah satu penerima hibah mengatakan bahwa penyusunan proposal abdimas sebenarnya tidak sesulit yang dibayangkan. Beliau juga membagikan tips bagi para dosen lain yang akan mengikuti program serupa. “Memang masih banyak dosen yang menghindari program abdimas karena dianggap rumit dibanding penelitian. Padahal, kuncinya adalah membangun jejaring yang kuat dengan pemerintah daerah dan masyarakat,” ujarnya.