Berdasarkan keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi nomor 479/E/O/2022, Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) resmi membuka program studi (prodi) Teknik Mesin (TM) program sarjana mulai tahun ajaran 2022/2023. Prodi yang dikelola oleh Fakultas Teknik sebagai Unit Pengelola Program Studi (UPPS) ini didirikan untuk memfasilitasi kebutuhan dan masalah kompleks di industri dan masyarakat dengan solusi saintifik dan rekayasa teknologi.
Prof.Muji Setiyo, MT, tim taskforce pendirian prodi tersebut menyebutkan, gagasan pendirian Prodi Teknik Mesin dimulai tahun 2020 dan menjadi salah satu program strategis di Renstra UNIMMA 2020-2024. “Prodi TM UNIMMA diusulkan pada 14 Oktober 2021 ke Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Republik Indonesia. Kemudian prodi ini mendapatkan ijin operasional pada tanggal 12 Juli 2022,” kata Prof. Muji.
Lebih lanjut dijelaskan, profil lulusan Prodi Teknik Mesin UNIMMA secara umum adalah Sarjana Teknik yang mampu menganalisis dan mendesain sistem mekanika (mekanika, energi, material dan manufaktur) serta berkontribusi dalam penyelesaian masalah rekayasa yang kompleks (complex engineering problems). Dan secara khusus, lulusan Prodi TM UNIMMA memiliki kompetensi sebagai engineer, akademisi, asisten peneliti, dan tecnopreneur.
Sementara itu, rancangan kurikulum prodi TM UNIMMA terdiri dari 146 sks, dengan proyek Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) diletakkan pada semester 7 dan semester 8. Hal tersebut berfungsi untuk mendekatkan pembelajaran ke Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) sekaligus mendekatkan CPL pada kebutuhan industri dan atau karir. Saat ini, prodi TM UNIMMA dilengkapi dengan fasilitas laboratorium pendukung seperti Laboratorium Konversi Energi, Laboratorium Fenomena Dasar Mesin, Laboratorium Teknologi Otomotif, Laboratoium Bahan Bakar dan Pelumas, Laboratorium Komputasi dan Perancangan dan Laboratorium Proses Produksi.
Prof Muji berharap, target di tahun 2024, prodi TM UNIMMA meraih akreditasi Baik Sekali sebagai modal mendirikan S2 Teknik Mesin. “Tentunya itu semua untuk memberikan layanan sains dan pendidikan berkelanjutan,” tutur Prof. Muji.